Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Juventus meresmikan transfer Rolando Mandragora dari Genoa. Juve disebut melakukan investasi besar karena Mandragora termasuk salah satu pemain yang digadang-gadang menjadi penerus Andrea Pirlo di masa depan.
Pihak Juventus mengonfirmasi transfer Mandragora via situs resmi mereka. Remaja berusia 18 tahun itu direkrut dengan biaya awal enam juta euro.
I Bianconeri, julukan Juve, berpotensi membayar enam juta euro tambahan, jika Mandragora memenuhi sejumlah target yang ditentukan dalam surat kerja sama.
Remaja kelahiran Napoli itu baru disiapkan bergabung dengan skuat Juventus mulai musim depan. Mandragora akan melakoni sisa musim kompetisi 2015-2016 sebagai pinjaman di klub Serie B, Pescara.
UFFICIALE - Mandragora è bianconero: https://t.co/xSXJhb7YTM pic.twitter.com/WYZJvieELK
— JuventusFC (@juventusfc) January 19, 2016
Oleh sejumlah pengamat dan media Italia, Juventus dipuji melakukan langkah vital guna mengamankan salah satu aset penting sepak bola Italia.
Dari segi fisik dan karakter permainan, Mandragora kerap disamakan dengan eks gelandang Genoa yang kini memperkuat Paris Saint-Germain (PSG), Thiago Motta.
Namun, ia memiliki fitur teknik lebih kaya, sehingga sering pula dibandingkan dengan Pirlo, mantan jagoan Juventus.
"Juventus akan melihat bakatnya. Mandragora mengingatkan saya terhadap Motta, tapi dengan tambahan kualitas teknik,"kata pelatih Pescara yang juga eks sayap AC Milan, Massimo Oddo.
Baca juga: Mandragora dan Tielemans, Calon Pilar Masa Depan Juventus
Siapa sebenarnya Mandragora? Melihat rekam jejaknya, ia termasuk ke dalam mata rantai manuver transfer Juventus guna mencari pewaris Pirlo.
Rolly, panggilan Mandragora, menjadi opsi setelah Juve terus-terusan gagal merayu gelandang PSG, Marco Verratti.
Mandragora ialah jebolan akademi Genoa dan melakoni debut Serie A pada 29 Oktober 2014 dalam usia 17 tahun dan 4 bulan. Lawannya kala itu tak lain adalah Juventus.
Ketika berusia 13 tahun, Rolly pernah ditolak oleh sejumlah klub. Mereka di antaranya Roma, Palermo, Atalanta, dan lagi-lagi Juventus! Setelah lima tahun berselang, kepindahannya ke Bianconeri pun terwujud dalam level karier lebih tinggi.
Sejak ditampung Genoa, bakat Mandragora kian terasah. Kemampuan itu sepertinya menular dari gen keluarga. Pamannya, Bruno, ialah pelatih kondang di wilayah Campania, Italia Selatan.
Bruno kini menukangi klub Serie D, Puteolana. Ayah Mandragora, Giustino, merupakan direktur teknik di sekolah sepak bola milik Cannavaro bersaudara, Fabio dan Paolo, di Giugliano.