Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Manchester United Anggap Sistem Hukuman FA Tak Adil

By Gerry Putra - Kamis, 7 Januari 2016 | 00:20 WIB
Gelandang Manchester United, Bastian Schweinsteiger, merayakan gol kedua timnya ke gawang Watford, Sabtu (21/11/2015). (Stephen Pond/Getty Images)

Manchester United tak senang dengan keputusan FA menghapus kartu merah pemain Stoke City, Geoff Cameron (30). Mereka juga merasa tak adil terkait hukuman Bastian Schweinsteiger (31) pada tiga laga Premier League beberapa waktu yang lalu.

Dilansir dari Mirror, Manchester United awalnya senang dengan keputusan FA yang mencabut kartu merah bek Stoke City, Geoff Cameron, yang diketahui mencekik pemain West Bromwich Albion, Claudio Yacob. Insiden itu terjadi saat keduanya bertemu pada laga Sabtu (2/1/2016).

Namun setelah itu, Manchester United merasa FA bersikap tidak adil dengan apa yang terjadi pada mereka.

Setelah Cameron menerima kartu merah, Stoke langsung mengajukan banding. Menariknya, tiga juri FA langsung mengabulkan permohonan Stoke dan Cameron pun akhirnya bisa membela Stoke pada semifinal Piala Capital One melawan Liverpool, Rabu (6/1/2016) dini hari WIB.

Ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi pada Manchester United. Hukuman yang menimpa Bastian Schweinsteiger akibat menyikut pemain West Ham United, Winston Reid, pada awal Desember lalu, tetap berlangsung.

Awalnya pelanggaran Schweinsteiger tak terlihat wasit, tetapi setelah FA melihat tayangan ulang, barulah pemain asal Jerman itu menerima "hadiah" dari FA yakni larangan bertandingan tiga pertandingan.

Manchester United merasa FA tak adil dengan menunjuk tiga juri yang kesemuanya mantan wasit. Tentu hal itu berpengaruh dengan hukuman Schweinsteiger, sedangkan juri untuk kasus Geoff Cameron, terdiri dari mantan manajer, mantan pemain, dan wasit.