Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Las Palmas Vs Atletico, Ramai-ramai Membentengi Oblak

By Minggu, 17 Januari 2016 | 15:52 WIB
Jan Oblak menghentikan tembakan dalam sesi pemanasan menjelang laga versus Las Palmas di La Liga, 22 Agustus 2015. (GONZALO ARROYO MORENO/GETTY IMAGES)

Perjalanan paruh kedua La Liga 2015/16 segera dimulai. Atletico Madrid selaku pemuncak klasemen sementara akan mengawalinya dengan menyambangi markas tim papan bawah, Las Palmas, pada Minggu (17/1).

Euforia campeon de invierno alias juara paruh musim mesti mereka lupakan bila ingin meneruskan tren kemenangan.

Atletico harus menjaga singgasana dari ancaman dua rival terkuat, Barcelona dan Real Madrid. Tergelincir sedikit saja bisa berakibat fatal bagi Atletico.

Dalam upaya memuluskan misi mempertahankan posisi puncak, Atletico perlu meningkatkan aspek-aspek yang menjadi kekuatan utama tim selama ini, terutama efektivitas serangan dan ketangguhan pertahanan.

Aspek pertama berhubungan dengan koneksi di antara gelandang dan striker yang menempati susunan starter.

Sejauh ini, kerja sama mereka terjalin secara baik dan harmonis tanpa egoistis dalam hal menyarangkan gol ke gawang lawan.

Terbukti, hampir seluruh gelandang dan striker Atletico pernah mencatatkan nama di papan skor.

Keharmonisan kian tampak setiap kali melakukan selebrasi gol, di mana sang pencetak gol berlari menghampiri pemberi assist kemudian berangkulan disusul rekan lain.

Aspek kedua terbilang sebagai identitas Atletico pada masa kepelatihan Diego Simeone.

Penikmat sepak bola Spanyol tentu memahami bahwa pertahanan klub berjulukan Los Rojiblancos alias Si Merah-Putih terkenal kukuh dan sulit untuk ditembus.

Kuartet bek memegang peranan memutus aliran serangan musuh, sedangkan kiper bertanggung jawab menghalau segala bentuk percobaan ancaman yang datang.

Pada paruh pertama musim, penampilan sektor pertahanan yang digalang Diego Godin serta Juanfran mengundang pujian dari berbagai kalangan.


Bek Atletico Madrid, Juanfran (kanan), berduel dengan penyerang Valencia, Zakaria Bakkali, di Vicente Calderon pada 25 Oktober 2015.(GERARD JULIEN/AFP)

Apresiasi tertinggi diterima oleh Jan Oblak. Kiper berkebangsaan Slovenia itu tampil luar biasa dan konsisten menempati peringkat teratas dalam daftar perburuan titel kiper terbaik La Liga atau el zamora.

Sejauh ini, Oblak baru menderita kebobolan delapan gol dari 19 laga sehingga koefisiennya mencapai 0,42.

Jumlah tersebut berada jauh di atas pesaing terdekat, yaitu Carlos Kameni (Malaga/0,79) dan Alphonse Areola (Villarreal/0,84).

Bukan cuma itu, Oblak bahkan berpeluang memecahkan rekor koefisien terbaik sepanjang masa milik kiper legendaris Deportivo La Coruna, Francisco Liano, andaikan sanggup menjaga performa hingga pengujung musim.

Oblak membutuhkan dukungan penuh dari rekan setim berupa organisasi pertahanan yang solid sepanjang sisa kompetisi.

Laga kontra Las Palmas dapat mereka gunakan sebagai permulaan sekaligus referensi buat menghadapi partai-partai berikutnya.

Penulis: Indra Citra Sena

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P