Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Eric Abidal berbagi cerita tentang pengalamannya ketika dilatih Pep Guardiola di Barcelona, salah satunya ketika menyaksikan sang nakhoda marah.
Abidal merasakan sentuhan tangan dingin Guardiola selama empat tahun. Ia tampil 142 kali untuk eks pilar timnas Spanyol itu dalam kurun waktu 2008 sampai 2012.
Menurut Abidal, Guardiola adalah sosok yang kalem. Namun, sang pelatih tak segan-segan mengamuk di hadapan para pemain apabila permainan tidak berjalan sesuai keinginannya.
Baca juga: Menurut FM 2016, Manchester United Adalah Tujuan Terbaik Guardiola
"Tentu saja saya pernah melihat dia marah. Hal serupa juga dilakukan setiap pelatih," tutur Abidal kepada FourFourTwo.
Kejadian itu terjadi pada awal musim Guardiola melatih klub, 2008-09, tepatnya pada pekan kedua.
"Usai meraih hasil seri melawan Racing Santander, dia meminta rapat di ruang ganti. Guardiola mengatakan, 'Kalian harus percaya dengan rencana saya apabila ingin memenangi La Liga dan Liga Champion'," ucap pria yang pensiun pada Desember 2014 itu.
Ternyata, 'amukan' Guardiola ampuh untuk membangunkan pemain-pemain Barcelona. Andres Iniesta dkk tampil impresif pada laga-laga selanjutnya.
"Setelah pertemuan itu, semua berubah. Kami menang 6-1 di kandang Gijon," kata Abidal.
Di bawah asuhan Guardiola, Abidal bergelimang gelar. Ia mendapatkan tiga medali juara La Liga, dua Copa del Rey, dan dua Liga Champions.
[video]https://video.kompas.com/e/4690694017001_ackom_pballball[/video]