Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Inter mengakhiri 2015 dengan sepasang kekalahan. Hasil buruk itu terjadi ketika Inter takluk 1-2 dari Lazio di Giuseppe Meazza (20/12/2015).
Menjelang perayaan Tahun Baru, Inter kembali kalah. Kekalahan itu muncul dalam laga uji coba kontra PSG dengan skor 0-1 di Doha, Qatar.
Hasil di Doha itu tak membuat risau pelatih Roberto Mancini atau Presiden Erick Thohir. Maklum, para pemain baru kembali setelah menjalani libur musim dingin selama sepekan penuh.
Hanya, Etho, panggilan akrab Erick Thohir, tak ingin hasil jelek seperti ketika kontra Lazio terulang.
“Kekalahan seperti itu tak bisa terjadi lagi. Target kami adalah kembali ke Liga Champions dan bila memungkinan bertahan di puncak klasemen sampai akhir musim,” ucapnya seperti dikutip Il Corriere dello Sport.
[video]https://video.kompas.com/e/4669367875001_ackom_pballball[/video]
Pada Rabu (6/1/2016), Serie A kembali bergulir. Langkah pertama Inter di Tahun Baru adalah dengan menghadapi Empoli di Stadion Carlo Castellani.
Peringatan Etho sangat relevan menjelang laga tersebut mengingat mengalahkan Empoli bukan perkara mudah.
Pasukan Marco Giampaolo berada di peringkat delapan dan merupakan salah satu tim dengan performa terbaik dalam enam laga terkini.
Tim berjuluk Azzurri (Si Biru) itu mencatatkan empat kemenangan, sekali imbang, dan sekali kalah. Catatan tersebut cuma kalah dari Juventus (6 kemenangan).
Performa Inter lebih buruk dengan empat kemenangan dan sepasang kekalahan.
“Empoli sedang bagus. Jelas tak mudah buat menghadapi mereka di kandang. Namun, kami akan mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan menargetkan kemenangan,” kata Adem Ljajic di Fcinternews.
[video]https://video.kompas.com/e/4669693100001_ackom_pballball[/video]
Mancini tak bisa memainkan Felipe Melo akibat skorsing. Padahal, Melo merupakan penyaring serangan andalan Inter sebelum duet bek Joao Miranda dan Jeison Murillo beraksi.
Tanggung jawab itu sepertinya bakal diemban oleh Geoffrey Kondogbia. Gelandang asal Prancis berusia 22 tahun tersebut belakangan jarang bermain.
Namun, saat melawan PSG, Kondogbia menjadi salah satu pemain Inter yang bermain paling impresif.
Kondogbia belum mencapai level yang diharapkan setelah menyelesaikan transfer senilai 31 juta euro (465,5 miliar rupiah) dari AS Monaco di awal musim ini.
“Kondogbia masih muda. Saya pikir hanya masalah adaptasi. Ia belum memahami Serie A karena sangat berbeda dengan Ligue 1. Ia hanya harus tetap tenang dan terus bekerja keras. Saya yakin ia bakal bersinar di paruh kedua musim,” ujar eks gelandang Inter, Zdravko Kuzmanovic.
Penulis: Anggun Pratama