Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lee Chong Wei: Indra Merupakan Pilihan Saya

By Senin, 4 Januari 2016 | 13:35 WIB
Pemain tunggal putra Singapura asal Indonesia, Indra Wijaya, siap melakukan servis saat mengahdapi Shon Seung-mo (Korea Selatan) pada babak kedua Kejuaraan Asia 2001 di Singapore Indoor Stadium, Singapura, 3 Mei 2001. (STANLEY CHOU/GETTY IMAGES)

Lee Chong Wei yakin bahwa Indra Wijaya merupakan orang yang tepat untuk melatih pasukan muda tunggal putra Malaysia.

Indra merupakan mantan pebulu tangkis Indonesia yang juga pernah bermain untuk Singapura.

"Sebenarnya, dia merupakan salah satu pilihan saya," kata Lee Chong Wei tentang Indra, dalam berita yang dirilis Today.

Sebelum Indra, Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) sudah mengontrak pelatih asal Indonesia untuk menangangi tunggal putra mereka yaitu Hendrawan.

Bersama Tey Seu Bock, Hendrawan difokuskan untuk mempersiapkan Lee Chong Wei menuju Olimpiade Rio 2016.

"Kami semua, termasuk pelatih, ikut memberi ide, tetapi semua tergantung BAM untuk memilih dan menerima calon. Indra jelas pilihan yang tepat, bukan hanya untuk saya, tetapi seluruh tim," aku Lee Chong Wei.

"Ketika saya bertanding di luar negeri, saya sekalian melihat para pelatih. Indra ketika itu masih bersama Korea Selatan dan mereka mulai mengejar kami, terutama untuk tunggal putra dan putri. Itu menunjukkan bahwa dia berhasil," kata Lee menjelaskan.

Dengan Hendrawan dan Tey Seu Bock selalu pergi untuk menemani Lee Chong Wei, Indra akan punya tanggung jawab mengawasi pasukan muda Malaysia.

Para pemain muda yang akan ditangani Indra antara lain Iskandar Zulkarnain, Goh Soon Huat, Soong Joo Ven, Soo Teck Zhi, Chong Yee Han, Cheam June Wei, dan R Satheishtharan.

"Negara ini tidak bisa selalu berharap kepada saya. Saya mungkin hanya bertahan beberapa tahun lagi setelah Olimpiade," kata Lee.

"Penting bagi kami untuk secapatnya mencari pemain-pemain potensial dan karena itu kami butuh pelatih-pelatih yang bagus," kata pemain 33 tahun tersebut.

Indra segera menjalankan peran sebagai pelatih nasional Malaysia setelah kontraknya dengan Asosiasi Badminton Korea (BKA) berakhir.

Kakak mantan pemain ganda putra Candra Wijaya tersebut pernah membela Indonesia pada Piala Thomas 1996 dan 1998, sebelum pindah ke Singapura.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P