Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Start Gary Neville, Terburuk sejak Pergantian Milenium

By Minggu, 17 Januari 2016 | 10:30 WIB
Garry Neville memberikan instruksi kepada para pemain timnas Inggris dalam sesi latihan jelang laga kualifikasi Piala Eropa 2016 menghadapi Lithuania di Enfield Training Centre, Enfield, Inggris, pada 26 Maret 2015. (MIKE HEWITT/GETTY IMAGES)

Peter Lim dan Lay Hoon Chan, sebagai duet sentral di jajaran kursi tertinggi Valencia, tampak harus mulai khawatir soal kinerja Gary Neville. Maklum, pelatih yang mereka tunjuk pada awal Desember itu belum juga mampu menghadirkan kemenangan dalam lima laga perdananya di La Liga.

Jika tolok ukurnya debut dalam lima laga perdana di La Liga, catatan tiga seri dan dua kalah milik Neville merupakan yang paling buruk di antara para pendahulunya.

Paling tidak, rekor mantan asisten Roy Hodgson di timnas Inggris itu ialah yang paling jelek sejak pergantian milenium ketiga.

Statistik terburuk dalam waktu terdekat menjadi milik Hector Cuper, ketika mengawali kiprahnya di Mestalla pada musim 1999/2000.

Cuper baru meraih tripoin perdana pada pekan keenam setelah debut lima pekan pertama berbuah empat kalah dan satu seri.

Kendati demikian, Cuper selalu akan berada di hati Valencianistas lantaran pada musim tersebut dan musim setelahnya sukses mengantar Los Che singgah di final Liga Champion meski harus kalah dari Real Madrid serta Bayern Muenchen.

Setelah era Cuper, untuk ukuran pelatih yang memulai perjalanan sejak awal musim, Rafa Benitez, Claudio Ranieri, Quique Sanchez Flores, Unai Emery, Mauricio Pellegrino, Miroslav Djukic, hingga Nuno Espirito Santo mampu meraih minimal satu kemenangan di lima pekan pertama.

Pengganti di tengah Jalan

Yang membuat lemah posisi Neville ialah deretan pelatih yang masuk di tengah jalan juga mampu meraih setidaknya satu tripoin dalam lima pekan pertama mereka.

Dimulai Antonio Lopez yang menggantikan Ranieri, Koeman yang menggantikan Quique, Voro yang mengambil tempat Koeman, Ernesto Valverde yang mengisi pos Pellegrino, hingga Juan Antonio Pizzi yang menggantikan Djukic.