Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Raul Gonzalez membuka peluang untuk kembali ke Real Madrid. Namun, untuk saat ini, dirinya belum terpikirkan akan kembali dengan status sebagai pelatih.
Raul baru saja menutup karier sepak bolanya akhir tahun ini. Pertandingan melawan Ottawa Fury pada 15 November lalu menjadi kiprah terakhir mantan pemain New York Cosmos itu di lapangan hijau.
Cosmos merupakan klub keempat yang dibela Raul sepanjang kariernya. Sejak pergi dari Real Madrid pada 2010, jebolan akademi Atletico Madrid itu tampil membela Schalke 04, Al Sadd, lalu Cosmos.
Manajemen Real Madrid membuka pintu bagi Raul di jajaran manajerial. Tawaran itu menarik minat Raul, tetapi tidak sebagai pelatih.
"Semua orang menanyakan kepada saya perihal kemungkinan melatih Real Madrid," ujar dia kepada As, Rabu (23/12/2015).
"Saya pikir sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk menjawab. Saya tak punya lisensi kepelatihan," ucapnya lagi.
Real Madrid, menurut Raul, tak bisa dilupakan olehnya. Di klub tersebut, dia meraih segalanya, termasuk popularitas.
"Real Madrid telah memberikan saya segalanya. Kendati pernah bermain di Schalke, Qatar, atau Cosmos, orang-orang mengenali karena karier saya di Real Madrid," kata Raul melanjutkan.
"Real Madrid merupakan perasaan, antusiasme, rumah, dan mungkin saja masa depan bagi saya andai kembali," tuturnya lagi.
Karena nama besar Real Madrid, Raul tak mau gegabah mengambil keputusan. Siapa pun yang masuk ke Real Madrid, harus menunjukkan perjuangan maksimum agar bisa menjaga nama besar klub.
Raul bergabung dengan Akademi Real Madrid pada 1992. Sempat tampil untuk tim C dan tim B, Raul melakoni debut di tim senior pada 1994 dalam usia 17 tahun dan 124 hari.
Selama 741 partai berseragam Real Madrid, Raul membukukan 323 gol. Dia juga mempersembahkan 6 trofi La Liga, 3 Liga Champions, 2 Piala Interkontinental, 4 Piala Super Spanyol, dan satu kali gelar Piala Super Eropa.