Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rasa percaya diri telah ditularkan pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra, kepada para pemain pilarnya. Jafri yakin hal itu bisa menjadi suplemen manjur untuk mengalahkan tim raksasa Arema Cronus pada leg pertama semifinal Piala Jenderal Sudirman, Sabtu (9/1) di Stadion Aji Imbut Tenggarong.
"Kunci permainan kami ada pada rasa percaya diri karena secara teknis, semua bekal sudah dimiliki anak-anak," tutur Jafri Sastra.
Jafri mengakui Arema merupakan tim yang sulit untuk dikalahkan.
"Kalau ditanya apa yang perlu diwaspadai soal Arema, ya semuanya. Kendati begitu, bukan berarti mereka tak punya kelemahan," kata pelatih asal Padang ini.
Pada laga nanti, Jafri tak menuntut banyak soal kinerja para pemainnya, selain bekerja keras selama 90 menit.
Di pertandingan melawan Arema, Mitra Kukar mesti kehilangan bek asing Arthur Cunha da Rocha.
"Tapi, saya yakin pemain yang saya siapkan untuk menggantikan Arthur akan tampil lebih baik. Saya juga sudah siapkan antisipasi bila Patrick dos Santos dimatikan bek Arema," katanya.
Rekor tak terkalahkan Arema Cronus di Piala Jenderal Sudirman (PJS) bakal dapat ujian. Sebab, laga melawan Mitra Kukar merupakan kali pertama Arema bermain di kandang lawan.
Pelatih Arema Joko "Getuk" Susilo tak ingin para pemainnya demam panggung di markas lawan. Pasalnya, mereka butuh poin untuk bermain nyaman di leg kedua di kandang mereka, Stadion Kanjuruhan, pada pekan berikutnya.
"Main di kandang lawan lebih dulu sebenarnya keuntungan bagi kami karena bisa habis-habisan dulu untuk cari poin," kata Getuk.
Arema hanya membawa 20 pemain ke Tenggarong. Dua gelandang, yakni I Gede Sukadana dan Hendro Siswanto, tidak dibawa karena cedera.
"Semua pemain yang dibawa dalam kondisi fisik yang baik," tuturnya. Wakil kapten Arema, Juan Revi, mengaku tidak keder bermain di kandang lawan. Ia yakin Aremania tetap setia mendukung mereka di sana.
"Di mana pun kami main, Aremania selalu ada. Jadi, kami serasa main di kandang sendiri," kata Juan.
Penulis: Gatot Susetyo/Iwan Setiawan/Persiana Galih