Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Orang yang hidup di jalanan hanya tahu cara bertahan hidup sehari demi sehari. Kami pun kurang lebih sama, laga demi laga. Atletico adalah refleksi sosial masyarakat: mereka yang harus berjuang setiap hari untuk bertahan,” demikian ucapan pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone.
Natal 2011. Atletico dalam posisi bahaya, mepet zona degradasi. Kapten Gabi Fernandez menyebut mentalitas para pemain saat itu ada di titik nadir.
Simeone datang, semua berubah. Kalau ada daftar pelatih hebat yang dianggap bisa sendirian mengubah sejarah klub, Simeone jelas layak masuk daftar tersebut.
Karismatik, sangat meyakinkan, dekat dengan fan dan pemain, figur dan insprasi di klub, Simeone bisa menunjukkan kualitas untuk mengangkat performa tiap anak asuhnya.
Simeone memang luar biasa. Dia membelah duopoli La Liga dengan mengantar Atletico Madrid menjadi juara La Liga 2013/14.
Tapi, yang lebih istimewa, Simeone mampu membuktikan mereka tampak bakal bisa mengulangi prestasi hebat itu dari musim ke musim, terutama pada edisi La Liga kali ini.
Sampai pekan ke-17 La Liga 2015/16, Atletico berdiri kokoh sendirian di puncak singgasana untuk yang pertama kalinya sejak Mei 2014.
Simeone sukses melakukannya dengan prinsip dan resep yang sama, berjuang satu laga demi satu laga, seperti yang ia ucapkan di atas.
Terkadang, pertarungan tak hanya partai per partai, tapi menit per menit. Terutama di musim ini, ketika skuat Simeone relatif tak sekomplet dan setangguh edisi juara 2013/14.