Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemain Mengeluh karena Turnamen Digelar untuk Klub ISL

By Rabu, 13 Januari 2016 | 13:58 WIB
Mantan pemain Persiba Balikpapan, Valentino Telaubun. (GONANG SUSETYO/JUARA.NET)

YOGYAKARTA, JUARA.net – Beberapa turnamen sepak bola bergulir di Tanah Air untuk mengisi kekosongan karena tidak adanya kompetisi reguler di Indonesia.

Namun, turnamen-turnamen dengan level nasional tersebut digelar hanya untuk tim-tim ISL. Tidak ada turnamen yang diperuntukkan bagi tim Divisi Utama (DU).

Hal inilah yang membuat para pemain tim Divisi Utama memutuskan untuk mengikuti turnamen lokal atau tarkam.

"Sepertinya ada kesenjangan karena tim-tim LSI mendapat banyak kesempatan bermain di turnamen, sementara tidak ada turnamen untuk tim DU," kata Valentino Telaubun, mantan bek sayap Semen Padang yang pernah membela tim nasional.

"Setelah Piala Kemerdekaan selesai, tidak ada lagi turnamen tim DU. Kami akhirnya hanya ikut turnamen lokal atau bermain di tarkam saja," aku Valentino.


Mantan pemain Persiba Balikpapan, Valentino Telaubun.(GONANG SUSETYO/JUARA.NET)

Meski tidak ada kompetisi, klub-klub Liga Super Indonesia (ISL) cukup disibukkan dengan beberapa turnamen.

Saat Piala Jenderal Sudirman (PJS) belum berakhir, sebagian besar tim ISL sudah mempersiapkan diri untuk tampil di Piala Gubernur Kaltim. Bahkan, Piala Presiden sudah kembali dirancang dan akan digulirkan lagi.

Valentino hanya berharap turnamen untuk tim DU segera digelar kembali, mengingat semakin banyak pelatih dan pemain yang menganggur.

"Akan lebih baik menggelar turnamen skala nasional seperti Piala Indonesia. Dulu pernah ada Copa Dji Sam Soe yang diikuti tim LSI dan DU. Lebih baik menggelar turnamen seperti itu selama belum ada kompetisi," kata pemain yang terakhir kali membela Persiba Balikpapan sebelum kompetisi dibubarkan.

Karena tidak mendapatkan klub LSI yang tampil di PJS, Valentino sempat memperkuat Persiba Bantul pada sebuah turnamen lokal di Karanganyar.