Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketika tengah sibuk menangani Mitra Kukar di babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman Grup D di Solo, pelatih Jafri Sastra diam-diam merindukan makanan khas kampung halamannya, nasi padang.
Selama berada di Solo, ia kerap kesulitan menemukan warung nasi padang. Jafri pun sampai bertanya-tanya kepada kerabatnya yang lebih paham soal Kota Solo.
"Susah juga mencari masakan padang disini. Sempat diberi tahu teman, tetapi katanya percuma karena yang memasak bukan orang Padang.
Tentu, rasanya pun tak akan memuaskan rasa kangen saya." ujar Jafri
Sang pelatih bukannya tidak mau menyantap makanan yang sudah disediakan di Hotel Agas, tempat skuat Mitra Kukar menginap selama di Solo.
Tapi, pelatih berlisensi A AFC itu terkadang butuh selingan makanan untuk disantap.
Akhirnya, pelatih kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat, 50 tahun lalu itu, menyerah dalam memburu nasi padang.
"Saya akhirnya memilih tempat makan dekat hotel saja. Di sana enak karena banyak menyediakan macam-macam sambal. Bisa memilih apa yang saya suka," ujar Jafri.
Jaket Parasut
Pelatih yang sedang naik daun lantaran dianggap berhasil di turnamen Piala Presiden dan PJS ini juga memiliki pengalaman unik kala menjalani babak penyisihan Grup B di Bali.
Pasalnya, ia menjadi pusat perhatian orang-orang saat sedang berlari sore di sekitar pantai.
"Saat saya di Bali banyak orang asing yang berjemur. Tentunya mereka memakai busana yang terbuka. Di tengah orang-orang yang sedang berjemur itu, saya joging. Banyak yang mengamati saya karena menggunakan busana lengkap, celana olah raga panjang dan jaket parasut. Padahal, lokasi itu tampaknya identik untuk berjemur." tutur Jafri sambil tertawa
Penulis: Kukuh Wahyudi/Abdi Panjaitan