Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelajaran-pelajaran soal taktik dari Luigi Delneri menghilang di kompetisi sepak bola Italia. Namun, il maestro di calcio alias sang maestro sepak bola tersebut telah kembali untuk memberikan pelajaran kepada tim-tim Serie A.
Ulasan tersebut ditulis Matteo Dotto di situs Sport Mediaset setelah laga pekan ke-16 Serie A pada Minggu (13/12/2015) berakhir.
Salah satu yang disorot Dotto ialah keberhasilan Gigi Delneri bersama Hellas Verona menahan AC Milan di San Siro dengan skor 1-1.
"Delneri Maestro" dan "Selamat Datang Kembali, Pelatih" merupakan judul serta subjudul yang ditulis Dotto.
Verona memang tidak menang, tetapi hasil kerja Delneri mendapat apresiasi.
Pujian itu wajar mengingat Delneri baru beberapa pekan melatih Verona dan klub berjulukan Gialloblu (Kuning-Biru) itu kehilangan beberapa pemain penting di San Siro.
[video]https://video.kompas.com/e/4659672038001_ackom_pballball[/video]
Ya, Delneri baru membesut Verona pada 1 Desember. Ia menggantikan Andrea Mandorlini.
Misi buat pelatih berusia 65 tahun itu berat, yakni menyelamatkan Verona dari ancaman degradasi.
Misi tersebut sampai disebut sebuah keajaiban jika terwujud. Sebab, sampai sebelum Delneri datang, Gialloblu berada di dasar klasemen. Verona juga menjadi satu-satunya tim Serie A yang belum meraih kemenangan pada musim ini.
Selalu Ada Waktu
Sesuai dengan nama julukannya sebagai maestro sepak bola, Delneri memulai misi menciptakan keajaiban dengan cara menerapkan taktik-taktik khasnya dalam permainan sepak bola.
"Garis pertahanan tinggi, pemain sayap yang selalu siap untuk menyerang, dan banyak pergerakan dari dua penyerang tengah.
Tentu, materi pemain Hellas bukan yang terbaik. Namun, di tengah cedera dan absensi pemain, sejak kedatangannya keajaiban Verona mulai dimunculkan melalui permainan," tulis Dotto.
Dotto melanjutkan: "Setelah debut positif di Coppa Italia (menang 1-0 atas Pavia), debut di Serie A yang kurang beruntung karena kalah di kandang dari Empoli (0-1), tim mendapat tepuk tangan dan secara moral menang. Di San Siro, mereka pantas memperoleh hasil imbang."
Delneri percaya keajaiban bisa diwujudkan oleh Luca Toni dkk. "Jalan masih panjang dan tidak akan berakhir pada Januari atau setelah Natal. Waktu selalu ada dan kami harus bermain untuk menang," ucap eks pelatih Juventus itu di Gasport.
Pada periode 2000-2002, Delneri berperan dalam keajaiban yang dibuat Chievo Verona. Ia membawa klub itu untuk kali pertama ke Serie A dan pada musim pertamanya di sana mendapatkan tiket ke Piala UEFA setelah sempat memimpin klasemen hingga akhir tahun.
Namun, Delneri juga pernah gagal menyelamatkan Chievo bertahan di Serie A pada 2006-2007.
Sekarang, mampukah Delneri menciptakan keajaiban di Verona?
Penulis: Riemantono