Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pusamania Borneo FC (PBFC) kembali dikepung. Setelah menjadi satu-satunya tim promosi Indonesia Super League 2015 di babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman, status tersebut kembali mereka sandang di babak empat besar.
Dari empat tim yang berhasil lolos ke semifinal Piala Jenderal Sudirman, hanya Pusamania yang berstatus tim promosi ISL Tiga tim lain, yakni Arema Cronus, Semen Padang, dan Mitra Kukar, sudah lebih matang di kasta tertinggi Tanah Air.
Kondisi serupa sebenarnya juga sudah dirasakan PBFC kala berlaga di fase 8 besar. Kala itu, Hamka Hamzah dkk. berhasil lolos dari hadangan Persipura dan Surabaya United (Persebaya Surabaya).
Kesuksesan tersebut ingin diulangi PBFC saat menghadapi Semen Padang di semifinal pertama PJS. Apalagi, laga digelar di kandang sendiri, yakni Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (10/1).
“Untuk kali pertama Pusamania bermain di kandang sendiri. Di babak sebelumnya, kami selalu bermain di luar kandang. Kemenangan penting untuk menyelesaikan semifinal kedua di Padang,” kata pelatih PBFC, Kas Hartadi.
Terkait sisi teknis, Kas sudah berupaya mencari kelebihan sekaligus kekurangan Semen Padang.
“SP jelas bukan lawan ringan. Kami harus bisa mengantisipasi kecepatan serangan balik lawan yang kerap merepotkan,” ujar Kas.
PBFC pantas waspada karena kelemahan mereka dalam transisi dari menyerang ke bertahan kerap menyisakan celah bagi lawan untuk mencetak gol.
Sebagai contoh, pada dua laga di 8 besar saat melawan Persipura dan Arema, gawang PBFC terlalu cepat kebobolan saat mereka sudah lebih dulu mencetak gol.
“Transisi permainan harus diperbaiki. Pemain harus tetap fokus sehingga transisi dari menyerang ke bertahan bisa dilakukan dengan baik,” ujar Kas.
Hanya, persiapan tuan rumah sempat kurang maksimal karena Kas sempat diopname di rumah sakit, empat hari sebelum laga ini digelar.
"Meski saya sempat terbaring di rumah sakit, persiapan tim tetap jalan terus," ujar Kas.
Kurang Dipandang
Performa apik yang ditorehkan PBFC membuat Semen Padang lebih waspada kala bertandang ke Stadion Segiri. Bahkan, menurut pelatih Semen Padang, Nil Maizar, laga tersebut bisa menjadi momentum untuk membuktikan kualitas timnya.
Mantan nakhoda tim nasional senior tersebut menjabarkan bahwa selama tampil di PJS, timnya kerap dipandang sebelah mata dan jarang dianggap sebagai tim unggulan.
Anggapan itu tak lepas dari kegiatan skuat Kabau Sirah yang sempat vakum beberapa bulan, termasuk kala absen di turnamen sebelumnya, Piala Presiden.
"PBFC memang tim hebat dan punya kualitas merata. Saya pun tahu kualitas pelatih mereka yang juga sahabat saya. Jadi, pantas mereka difavoritkan untuk lolos ke final. Namun, hal itu tak membuat kami berkecil hati,” ucap Nil.
“Kami sudah membuktikan dari babak penyisihan sampai lolos ke semifinal. Ternyata tim 'anak bawang' bisa 'menendang' tim besar lain,” ujar Nil melanjutkan.
Hanya, SP bakal kehilangan dua pilar utama karena hukuman akumulasi karti kala bertandang ke PBFC, yakni Hamdi Ramdan (bek) dan Irsyad Aras (sayap).
Total pemain Semen Padang yang diboyong Nil ke Samarinda berjumlah 19 orang.
Penulis: Gonang Susatyo/Yosrizal/Martinus Bangun