Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membantah kabar yang menyebutkan bahwa Indonesia batal menjadi salah satu penyelenggara MotoGP di tahun 2017. Hal itu disampaikan oleh Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewabroto, Selasa (22/12/2015).
Ditemani oleh Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah, dan Direktur Pengelola Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto di Media Centre Kemenpora, Senayan, Gatot menyatakan bahwa Indonesia tetap menjadi salah satu tuan rumah MotoGP musim 2017, 2018, dan 2019.
“Tidak benar kalau adanya informasi bahwa Dorna akan membatalkan pelaksanaan atau penyelenggaraan MotoGP 2017, 2018, 2019. Yang menjadi pegangan kami adalah LOI (Letter of Intention) yang sudah ditanda tangani oleh Pak Imam Nahrawi dengan pihak Dorna, dalam hal ini adalah Carmelo Ezpeleta,” ujar Gatot.
Gatot mengacu kepada LOI yang ditandatangi pada 16 November oleh Menpora Imam Nahrawi dan CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta yang menyatakan bahwa Indonesia terpilih menjadi salah satu penyelenggara balapan musim 2017, 2018, dan 2019.
“LOI itu valid sampai 30 Januari 2016. Dengan demikian, seluruh kewajiban yang sifatnya administrasif dokumen harus sudah diselesaikan sebelum tanggal 30 Januari 2016,” kata Gatot.
Administratif dokumen yang dimaksud adalah soal kontrak, Keppres, dan juga master plant Sirkuit Sentul yang rencananya akan direnovasi agar memenuhi standar internasional MotoGP.
Soal kabar bahwa Finlandia akan ditunjuk Dorna sebagai pengganti Sentul, Tinton menjelaskan.
“Finlandia itu memang berminat menjadi penyelenggara tuan rumah MotoGP. Namun, Indonesia lah yang ditunjuk oleh Dorna,” ujar ayah dari pebalap nasional, Ananda Mikola dan Moreno Soeprapto itu.
“Dorna akan memberikan surat resmi tertulis bahwa Indonesia tetap sebagai salah satu penyelenggara hari ini. Untuk email sebenarnya sudah saya terima,” kata Tinton menambahkan.