Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keberhasilan Bournemouth menang 2-1 atas Manchester United pada Sabtu (12/12/2015) tak lepas dari kemampuan pasukan Eddie Howe memaksimalkan situasi bola mati. The Cherries adalah tim terbaik dari situasi sepak pojok di Premier League.
Mantan striker Man United, Joshua King, mencetak gol kemenangan Bournemouth lewat skema set piece brilian. Sepak pojok datar Matt Ritchie disambut oleh King di dekat titik penalti.
"Manchester United seharusnya waspada, momen tersebut bukan kali pertama Bournemouth mencoba hal ini," ujar pandit Sky Sports, Jamie Carragher, di Monday Night Football.
[video]https://video.kompas.com/e/4659000633001_ackom_pballball[/video]
Ia memberi contoh bagaimana The Cherries mencoba skenario dari sepak pojok tersebut saat melawan Southampton dan Newcastle, yang bisa dicegat oleh para pemain bertahan kedua tim lawan.
Asisten pelatih Bournemouth, Jason Tindall, mengakui bahwa klub mencoba variasi dari skema sepak pojok tersebut agar mengelabui lawan.
"Kami mencoba skema awal dua kali dan tak berjalan. Jadi, kami mengolah sedikit pendekatan kami," tuturnya pada Sky Sports.
Mendulang profit maksimal dari sepak pojok bukan hal baru bagi Bournemouth. Pasukan Eddie Howe merupakan top scorer bersama dari sepak pojok di Divisi Championship dengan 13 gol musim kemarin.
Pun, kali ini mereka kembali mencatatkan nama di papan atas klasemen pencetak gol dari bola mati.
[video]https://video.kompas.com/e/4661359481001_ackom_pballball[/video]
Bournemouth telah mencetak 6 gol dari bola mati. Jumlah itu adalah terbanyak di liga bersama Norwich City dan terhitung 30% dari total 20 gol yang mereka cetak musim ini.
Apabila gol-gol dari sepak pojok tak terhitung, King cs akan berada di peringkat kedua dari bawah dengan torehan 10 poin, di bawah Sunderland.
Enam poin yang mereka dulang dari sepak pojok adalah catatan tertinggi di Premier League.