Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Musim regular NBA 2015-2016 sudah berjalan hampir setengah jalan. Nama-nama wonderkid seperti Karl Anthony Towns, Kristaps Porzingis, Jahlil Okafor, dan Justise Winslow sudah mulai membuktikan diri.
Towns, yang merupakan pick pertama pada 2015, menunjukan performa sesuai dengan ekspektasi orang-orang terhadapnya. Di bawah asuhan Kevin Garnet di Timberwolves, Towns masuk 10 besar blok terbanyak per gim.
Sensasi baru dari New York, Kristaps Porzingis, pun tidak mau kalah dengan Towns. Meski diragukan pada awal musim, ia mampu membungkam mulut para pembencinya dengan statistik permainan yang tidak main-main.
Seperti Towns, Porzingis masuk 10 besar blok terbanyak per gim. Ia juga menjadi mesin double-double Knicks dalam kategori poin dan rebound hampir di setiap permainan.
Berikut ini list top prospek pemain-pemain muda bagi tiap-tiap posisi, berikut alasan di baliknya.
POINT GUARD: D’angelo Russell (Los Angeles Lakers)
Walau mendapat banyak kritik tentang ball handling, Russell terus menunjukan perkembangan sebagai point guard dan peraih poin bagi Lakers.
Setelah mengecewakan karena performanya jauh di bawah ekspektasi pada awal musim, Russell berhasil meyakinkan fans Lakers bahwa dirinya mampu mencetak poin dengan presentase tembakan sukses 40 persen. Hal tersebut menjadikan dirinya western conference rookie of the month pada Desember.
Cadangan: Emmanuel Mudiay (Denver Nuggets)
SHOOTING GUAR: Rondae Hollis-Jefferson (Brooklyn Nets)
Di posisi ini, hampir semua nama para prospek tidak bersinar. Hanya Hollis-Jefferson yang mampu secara konsisten menjadi penyokong poin bagi Nets.
Namun, cedera menghantam Hollis-Jefferson dan memaksanya absen hingga pekan All-Stars selesai.
Sementara itu, Devin Booker beberapa kali menjadi opsi mengambil tembakan 3 poin bagi Phoenix Suns. Mario Hezonja masih tertutup oleh bayangan Victor Oladipo di Orlando Magic.
Cadangan: Devin Booker (Phoenix Suns)
SMALL FORWARD: Justise Wislow (Miami Heat)
Banyak pengamat berkata bahwa Miami Heat mendapatkan steal deal dalam draft tahun 2015 setelah memilih Justise Wislow di pick nomor 10. Setelah melihat permainannya hingga hari ini, terbukti bahwa opini tersebut benar.
Wislow menjadi tulang belakang pertahanan Heat. Ia mulai secara konsisten mencetak poin-poin penting ketika Dwyane Wade dan Chris Bosh dijaga ketat.
Cadangan: Stanley Johnson (Detroit Pistons)
POWER FORWAR: Kristaps Porzingis (New York Knicks)
Diawali oleh tangisan seorang fans kecil Knicks pada hari "H" draft day karena kecewa, kini Anda dapat mendengar chant ”Porzingis….Porzingis” di Madison Square Garden. Sekontras itulah reaksi penggemar Knicks terhadap Kristaps dalam lima bulan belakangan ini.
Porzingis menjelma menjadi sosok power forward lengkap dengan kemampuan rebound dan blok luar biasa. Di satu sisi, dia juga mampu menyiksa lawannya dengan tembakan 3 angka. Dengan tinggi yang sama dengan Shaquille O’neal (216 cm), tentu saja sulit bagi pemain lawan untuk menghentikan Porzingis.
Tahun ini tampaknya posisi power forward diisi oleh nama-nama yang memang mempunyai kemampuan mumpuni dalam menembak. Di posisi cadangan, pilihan jatuh kepada pemain Charlotte Hornets, Frank Kaminsky yang secara konsisten mencetak angka dari area 3 poin bagi timnya.
Cadangan: Frank Kaminsky (Charlotte Hornets)
CENTRE: Karl Anthony Towns (Minnesota Timberwolves)
Bukan hal sulit untuk memilih siapa yang mengisi posisi ini. Sang 1st pick, Karl Anthony Towns, menunjukan bahwa dirinya adalah centre modern dengan kemampuAn sama baik dalam hal defense dan offense.
Center Philadelphia 76ers, Jahlil Okafor, terbukti lebih mumpuni dibanding Towns di paint area. Namun, ia gagal menjadi penyokong timnya untuk keluar dari tren negatif.
Cadangan: Jahlil Okafor
(Penulis: Edward Satria)