Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketika pada awal musim Manchester United ditaklukkan Swansea City 1-2, kata maaf masih bisa dimaklumi. Namun, saat kompetisi sudah berada di paruh musim, kekalahan dari tim sekelas Norwich City rasanya sudah tidak relevan lagi untuk diberikan kata maaf.
Apalagi, kekalahan United ditelan saat bermain di kandang sendiri, Stadion Old Trafford. Setback dari Norwich juga merupakan hat-trick kekalahan yang dialami United sepanjang bulan Desember.
Bermula dari Wolfsburg di ajang Liga Champion, berlanjut menelan dua kekalahan di kancah Premier League dari dua tim yang selama ini tak pernah sedikit pun dilirik United: Bournemouth dan Norwich.
Tak hanya para legenda, suporter klub lain pun sudah keheranan ke mana langkah yang akan diarahkan sebenarnya oleh Manajer Louis van Gaal. United adalah tim yang tak tahu arah.
Padahal, Van Gaal sudah memasuki musim kedua bersama Setan Merah. Banyak hal yang disorot selama United berada di tangan Van Gaal.
Dimulai dari dana besar yang telah dikeluarkan United, namun kenyataannya tak ada perubahan signifikan yang dihasilkan setelah Setan Merah terpuruk pada masa manajerial David Moyes.
Selama 18 bulan menduduki jabatan di Old Trafford sejak bulan Mei 2014, setidaknya sekitar 250 juta pound digelontorkan LvG untuk membeli pemain baru.
Puncaknya pada akhir bursa transfer 2015, United membeli Anthony Martial, yang baru berusia 19 tahun, dengan harga fantastis senilai 35 juta pound.
Pada musim 2015-2016, United sudah tersisih di ajang Piala Liga Inggris serta gagal lolos ke fase 16 besar Liga Champion. Di Premier League, Setan Merah mulai keluar dari 4 besar, yang merupakan zona ke Liga Champion musim depan.