Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kiper Pusamania Borneo FC, Galih Sudaryono, berambisi membawa timnya menenteng trofi Piala Jenderal Sudirman.
Semangat itu mengantarnya menjadi salah satu kiper dengan penampilan cemerlang di turnamen PJS. Ia banyak menyelamatkan skuat Pesut Etam, julukan Pusamania, dari serangan lawan yang bernafsu menjebol gawangnya.
Salah satunya ialah aksi heroik Galih saat menepis dua kesempatan penalti yang disepak para algojo Persipura.
Namun, selain membawa trofi Piala Jenderal Sudirman, ternyata Galih punya harapan lain yang ia utarakan kepada wartawan Tabloid BOLA, Gonang Susatyo.
Berikut petikan wawancara BOLA bersama kiper asal Semarang tersebut. Saat melawan Persipura, Anda tampil bagus dengan menepis dua tendangan penalti.
Bagaimana pendapat soal aksi saat itu?
Tidak ada yang istimewa dari penampilan saya. Berhasil menahan tendangan penalti sudah menjadi tugas.
Apa target pribadi di PJS setelah Pusamania gagal di Piala Presiden?
Tentu saya ingin menebus kegagalan di Piala Presiden. Di PJS, kami sudah lolos ke semifinal. Namun, saya ingin tim melangkah sebagai juara.
Dengan menimbang pesaing di babak semifinal, bagaimana peluang Pusamania meraih gelar juara?
Kami memenangi setiap pertandingan. Di babak mana pun saya ingin Pusamania yang menang. Bila menang terus, berarti Pusamania yang akan menjadi juara.
Apa tanggapan soal terhentinya kompetisi sepak bola saat ini?
Saya dan pemain lain hanya berharap kompetisi digulirkan lagi. Sebab, turnamen yang digelar hanya berlangsung singkat. Setelah ini, teman-teman pun bakal menganggur lagi.
Lalu apa kegiatan saat Pusamania gagal di Piala Presiden sementara kompetisi belum bergulir?
Saya kembali ke pekerjaan lama, yaitu mengoperasikan kereta main atau odong-odong (wahana bermain anak berupa kereta berukuran kecil) di Palur, Solo. Pekerjaan itu kecil risikonya, tapi memberikan untung lumayan. Paling tidak, saya punya pemasukan.
Apa kegiatan itu tetap dijalankan meski disibukkan bermain di turnamen sepak bola?
Tentu saja. Namun, kini kegiatan itu dikerjakan teman saya. Setidaknya, saya membuka lapangan pekerjaan untuk teman karena saya masih fokus di sepak bola.
Bagaimana Anda bisa memulai bisnis odong-odong?
Saat saya menganggur, ada teman yang meminjamkan odong-odong miliknya tanpa perlu setor ke dia. Rencananya bila ada rezeki, saya ingin membeli lagi odong-odong sehingga bisa memberikan pekerjaan kepada orang lain.
Penulis: Gonang Susatyo