Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Saat memilih meninggalkan MotoGP pada 2008, Michelin menegaskan tak berminat menjadi pemasok ban tunggal resmi dan menyerahkan peran tersebut kepada Bridgestone.
Berselang delapan tahun, perusahaan asal Prancis itu berubah pikiran dan memutuskan kembali ke ajang balap motor paling populer sejagat tersebut mulai musim 2016.
"Berkiprah di MotoGP merupakan investasi buat kami karena ajang ini begitu digemari dan terus berkembang. Keputusan MotoGP memakai ban 17 inci membantu kami dalam pengembangan ban untuk motor jalan raya," kata Nicolas Goubert, Kepala Program Motorsport Michelin, kepada Motomatters.
Selama Michelin absen, gaya balap para pebalap MotoGP mengalami banyak perubahan, terutama saat menikung, sehingga peran ban menjadi sangat krusial.
Tantangan yang dihadapi Michelin sangat besar. Jika dulu mereka cuma menyediakan ban buat tim tertentu karena MotoGP belum mengenal sistem pemasok ban tunggal, kali ini mereka mesti membuat ban untuk seluruh tim.
"Kami harus memastikan ban kami cocok untuk seluruh motor," ujar Goubert.
Kurang Ideal
Tugas Michelin bertambah berat mengingat selain ban baru, para pebalap juga harus beradaptasi dengan paket ECU universal.
Karena itu, wajar jika saat pertama kali dicoba secara resmi dalam tes Valencia pada November lalu mayoritas pebalap mengeluhkan performa ban Michelin, terutama ban depan.
Pebalap mengaku mengalami kesulitan mendapatkan grip ban depan sehingga terjadi banyak kecelakaan.