Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

AC Milan Harus Berhenti Andalkan Silvio Berlusconi

By Fajar Muhammad Jufri - Rabu, 23 Desember 2015 | 05:30 WIB
Alessandro Nesta hadiri pembukaan Stadion Internasional Jaber di Kuwait, Kamis (17/12/2015). (YASSER AL-ZAYYAT/AFP)

Legenda AC Milan dan Italia, Alessandro Nesta, mengatakan bahwa mantan timnya harus menghentikan kebiasaan buruk meeka dengan selalu mengandalkan sang presiden, Silvio Berlusconi.

Nesta berpendapat AC Milan selalu mengandalkan kemampuan finansial Berlusconi dalam beberapa musim terakhir. Ketika tidak ada kucuran dana, prestasi tim pun ikut mandek. 

Tim yang pernah memenangi gelar Liga Champions 7 kali itu sedang terpuruk di Liga Italia, setelah ditinggal beberapa pilar utama yang memutuskan pensiun dan hijrah ke klub lain seperti Gennaro Gattusso, Andrea Pirlo, dan termasuk Nesta.

Milan terakhir memenangi gelar Serie A pada musim 2010-2011 dibawah asuhan pelatih Massimilano Allegri,. Itu merupakan musim terakhir Nesta di San Siro. Selepas itu, mereka tengah terpuruk.

Dua musim terakhir, Milan hanya mampu finis di posisi ke-10 dan posisi ke-8. Hal itu tak lepas dari sokongan dana untuk belanja pemain yang seret.

Di bawah Sinisa Mihajlovic musim ini dan pengeluaran yang cukup banyak pada pramusim, Milan mulai bangkit untuk mencoba lolos ke Liga Champions. Rossoneri berada di peringkat ke-6 klasemen sementara Serie A dengan raihan 28 poin, terpaut 8 poin dari rival sekota mereka, Inter Milan di puncak klasemen.

Nesta yang memenangi dua gelar Serie A dan dua gelar Liga Champions bersama Milan, menilai mantan timnya itu tengah kesulitan lantaran keputusan Berlusconi yang menolak untuk memberikan dana ekstra. Nesta meminta kubu Milan untuk mengubah mental "ketergantungan" mereka.

"AC Milan memiliki kebiasaan buruk dari seorang presiden kaya raya yang tak segan mengeluarkan dana dari kantong sendiri untuk tim," kata Nesta kepada Omnisport.

"Sekarang ia tak lagi dapat melakukannya. Saya pikir AC Milan tidak memiliki struktur dan mental yang kuat untuk bersaing pada bursa transfer dengan dana terbatas," ujar Nesta.

Nesta berpendapat bahwa Milan harus membuat sebuah jaringan pemandu bakat di penjuru dunia untuk mencari pemain muda bertalenta. Hal tersebut dikarenakan mereka tak bisa mengeluarkan dana sebanyak seperti sebelumnya.