Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Setan Merah dan Secangkir Teh

By Sabtu, 12 Desember 2015 | 12:30 WIB
Gelandang Manchester United, Juan Mata, beraksi saat melawan Leicester City di stadion The King Power Stadium, Leicester, dalam laga lanjutan Premier League, 28 November 2015. (LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES)

Dalam tiga pertandingan terakhir, Manchester United hanya mampu mencetak satu gol. Padahal, lawan yang dihadapi tidak terlalu berat. Bagi klub sebesar Setan Merah, fakta ini sungguh memprihatinkan.

Lantas, apakah United tengah terjerat sindrom sulit mencetak gol? Pasalnya, rumor tersebut dan celotehan telah beredar kencang sekarang.

Bahkan, striker legendaris Arsenal, Ian Wright, menggambarkan tumpulnya sektor depan United dengan sengit.

“Anda bisa keluar dan meminum secangkir teh atau memakan pai dan ketika kembali ke kursi, Anda menyadari bahwa United tetap melakukan serangan yang sama tanpa mencetak gol,” katanya.

Wright menilai United sekarang tidak banyak melakukan variasi serangan dalam satu pertandingan. “Saya bisa saja melakukan hal lain ketika menonton United bertanding dan tak akan kehilangan momen penting apa pun,” ujar Wright lagi.

[video]https://video.kompas.com/e/4655124569001_ackom_pballball[/video]

Tentunya Wright tidak asal cuap-cuap. Memang terlihat secara jelas bahwa barisan pemain bintang racikan Manajer Louis Van Gaal malah lebih sering membelakangi gawang ketimbang menghadap ke gawang lawan melakukan tekanan dan mencetak gol.

Mengenai hal tersebut, gelandang United, Bastian Schweinsteiger, langsung secara tegas menepis bahwa mereka memiliki sindrom “takut gawang”.

Menurutnya, para pemain United tak takut di depan gawang. Ini soal insting membunuh.

United memiliki pemain dengan kemampuan mencetak gol, tapi kemampuan itu seolah tidak selalu ada pada setiap laga.