Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Striker Samsul Arif cukup jadi sorotan jelang laga Grup E delapan besar Piala Jenderal Sudirman (PJS) antara Arema Cronus lawan Surabaya United pada Sabtu (19/12/2015). Saat ini pemain 30 tahun itu ada di puncak daftar pencetak gol terbanyak PJS dengan torehan empat gol.
Jika berhasil membobol gawang lawan, mantan pemain Persela Lamongan dan Persibo Bojonegoro ini akan meninggalkan torehan gol striker Mitra Kukar Patrick Dos Santos dan penyerang Persela Lamongan Emile Mbamba.
Namun, bagi Samsul, menjadi top scorer di PJS tidak mudah. Ia menilai ritme pertandingan dirasa berbeda dengan kompetisi atau liga.
"Mencetak banyak gol di turnamen itu lebih sulit karena jadwalnya tidak teratur. Setelah seminggu main dua kali, istirahat bisa dua minggu jelang fase berikutnya. Itu terkadang bikin feeling cetak gol hilang," katanya.
Apa yang dikatakan Samsul tampak beralasan. Saat ini, dia hanya mencetak gol di dua dari lima laga yang sudah dilakoni Arema yakni partai pembuka lawan Gresik United dan delapan besar lawan Persipura.
Hanya saja, Samsul tidak memungkiri bahwa dirinya akan senang jika menyabet gelar pencetak gol terbanyak PJS.
"Tapi, kemenangan tim bagi saya lebih utama. Kalau bisa jadi top scorer ya Alhamdulillah," jawabnya.
Lantas adakah nazar yang dimiliki Samsul jika Arema juara atau dia menjadi top scorer?
Dia mengaku tidak pernah memiliki janji tertentu apabila berhasil meraih gelar.
Samsul tidak terbiasa dengan nazar dan lebih senang kerja keras di lapangan untuk merealisasikan target tanpa embel-embel janji lebih dulu.