Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menutup 2015, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mengeluarkan keputusan promosi dan degradasi atlet pelatnas. Promosi dan degradasi merupakan agenda rutin PBSI untuk menyeleksi dan menyaring pebulutangkis terbaik yang akan masuk timnas.
"Penilaian promosi dan degradasi bukan dilihat dari hasil kejuaraan saja, tetapi hasil dari pemantauan latihan. Hal ini untuk mengetahui apakah atlet sudah mencapai kemajuan yang kami inginkan atau belum," kata Kepala Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PP PBSI, Rexy Mainaky.
PBSI selanjutnya akan mengadakan pertemuan dengan klub yang atletnya masuk dalam daftar degradasi. Pada kesempatan ini, tim binpres akan memberikan penjelasan serta informasi seputar penampilan atlet tersebut sepanjang 2015.
"Mereka yang menjadi juara kelas dewasa dan taruna divisi I Kejurnas 2015 otomatis mendapatkan satu tempat di pelatnas," ucap Rexy.
"Selama enam bulan, para atlet akan diobservasi dan dinilai lewat empat kriteria, yaitu kesehatan, fisik, prestasi di kejuaraan dan attitude," terang Rexy.
Sebanyak delapan atlet muda dari berbagai klub terbaik di Indonesia, berhasil meraih tiket ke pelatnas. Sedangkan pasangan dari klub Djarum, Rafiddias Akhdan Nugroho/Vita Marissa, menjadi satu-satunya juara dari kelas dewasa yang lolos.
Tetapi, Vita tidak menggunakan kuota setelah pekan lalu resmi memutuskan gantung raket. Pada 2016, kuota tim tunggal putra terdiri atas 10 atlet. Perinciannya tunggal putri tujuh atlet, ganda putra 16 atlet, ganda putri 14 atlet dan ganda campuran 19 atlet.
Berikut daftar promosi dan degradasi tim nasional PBSI 2015:
Tunggal Putra
Promosi: