Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Juergen Klopp dan Liverpool Masih dalam Proses Saling Kenal

By Minggu, 13 Desember 2015 | 11:30 WIB
Manajer Liverpool, Juergen Klopp, dinilai telah memberikan perubahan bagi The Reds. (Michael Steele/Getty Images)

Akhir pekan lalu, Liverpool menelan kekalahan ke dua di bawah kepe mim pinan Juergen Klopp. Lantas benarkah keputusan manajer asal Jerman itu menjadi penyebab The Reds takluk 0-2 di kandang Newcastle United?

Tidak sedikit pengamat yang menuding keberanian Klopp untuk melakukan rotasi besar-besaran sebagai alasan di balik kekalahan Liverpool di St James' Park (6/12/2015).

Faktanya, dalam laga tersebut terdapat enam nama berbeda jika dibandingkan dengan skuat yang tampil saat Liverpool mengalahkan Southampton 6-1 di ajang Piala Liga (2/12/2015).

Sebagian menganggap Liverpool bakal mengalami kesulitan menemukan formasi terbaiknya jika terlalu sering melakukan rotasi. Namun, Klopp tidak sependapat.

"Kami harus berubah. Bukan hanya karena pertandingan sebelumnya melawan Southampton, melainkan karena seluruh laga yang harus kami hadapi," ujar Klopp seperti dilansir situs resmi Liverpool.

[video]https://video.kompas.com/e/4655124569001_ackom_pballball[/video]

"Kami harus merotasi dan mengubah pemain. Terkadang cara ini berjalan dengan sempurna, tetapi terkadang tidak. Namun, hal itu bukan selalu disebabkan para pemain," kata manajer yang pernah sukses menangani Borussia Dortmund tersebut.

Klopp pun tak menutup kemungkinan Liverpool bakal tampil dengan formasi berbeda lagi ketika menjamu West Bromwich Albion di Anfield pada Minggu (13/12/2015).

Satu hal yang pasti, Klopp tak akan membiarkan kekalahan dari Newcastle memengaruhi performa anak buahnya.

"Kami merasakan kekecewaan dari kekalahan tersebut. Namun, kami harus memastikan hasil tersebut tidak membuat tim gila. Kekalahan bukan tes realitas, melainkan sekadar pertandingan buruk," ucap Klopp.

Proses Pengenalan

Sementara itu, Dejan Lovren punya pendapat pribadi soal kekalahan yang dialami Liverpool saat berhadapan dengan Crystal Palace dan terakhir Newcastle.

Ia menganggap hasil tersebut sebagai bagian dari proses adaptasi Klopp dengan para pemain Liverpool.

Sebagai catatan, Klopp baru ditunjuk sebagai Manajer Liverpool menggantikan Brendan Rodgers pada 8 Oktober. Di bawah arahannya, Liverpool mencatat tujuh kemenangan, tiga hasil imbang, plus dua kekalahan.

"Kami baru bekerja sama dengan Juergen Klopp dalam periode yang singkat, bahkan belum genap dua bulan. Sesungguhnya, tim sudah berhasil menorehkan hasil bagus bersamanya," ungkap Lovren.

"Kami akan menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu. Metode dan gaya kepelatihannya efektif bagi kami," katanya.

[video]https://video.kompas.com/e/4650642529001_ackom_pballball[/video]

Lovren juga menambahkan bahwa Liverpool terlihat lebih gigih sejak ditangani Klopp.

Dalam tiga pertandingan, Liverpool mampu mencatat kemenangan setelah tertinggal lebih dulu dari pihak lawan, yaitu saat berhadapan dengan Chelsea (1-3), Bordeaux (2-1), dan Southampton (1-6).

"Semakin kami mengenal Juergen Klopp dan semakin dia mengenal kami, maka dia juga akan lebih mengerti Premier League serta klub ini," ucap Lovren.

Hingga pekan ke-15, Liverpool masih tertahan di peringkat delapan klasemen sementara dengan 23 poin.

The Reds hanya tertinggal enam angka dari Manchester United, yang menguasai peringkat empat alias zona babak play-off Liga Champion.

Artinya, Liverpool tak boleh kehilangan angka lagi jika ingin menjaga peluang untuk tampil di turnamen antarklub paling bergengsi di Eropa tersebut.

Penulis: Wieta Rachmatia

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P