Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Penyesalan Gerrard Jelang Masa Pensiun

By Sabtu, 2 Januari 2016 | 20:27 WIB
Legenda Liverpool, Steven Gerrard, terlihat di tribun penonton dalam pertandingan persahabatan U-19 antara Inggris menghadapi Jelang di Manchester City Acadeny Stadium, Manchester, Inggris, pada 15 November 2015. (DAVE THOMPSON/GETTY IMAGES)

 Legenda Liverpool, Steven Gerrard, mengaku menyesal tak mengambil kursus kepelatihan sejak mengawali karier sebagai pemain. Sebab, dia berpikir untuk pensiun pada pengujung 2016. 

Gerrard berencana pensiun saat kontraknya bersama LA Galaxy habis. Dia sudah memikirkan rencana pascapensiun dengan mengambil lisensi kepelatihan.

"Saya tak 100 persen yakin. Namun, saya pikir tahun ini akan menjadi tahun terakhir saya sebagai pemain," ucap mantan kapten Liverpool itu kepada The Daily Telegraph, Sabtu (2/1/2016).

Sejak langkah LA Galaxy terhenti, Gerrard kembali ke Liverpool. Dia ikut berlatih selama beberapa pekan bersama pasukan Juergen Klopp.

"Saya sempat berbicara dengan Klopp. Saya memang belum mendapatkan tawaran. Namun, klub memberi tahu bahwa mereka terbuka untuk menerima saya kembali," ujar Gerrard.

"Saya mungkin akan punya waktu pada November atau Desember 2016. Saya harap, keyakinan saya untuk mengambil lisensi kepelatihan mencapai 75 persen," tuturnya lagi.

Gerrard mengaku menyesal tidak mengambil kursus kepelatihan sejak lama. Padahal, sejumlah nama tenar sudah mengambil kursus kepelatihan sejak masih aktif, seperti Ryan Giggs atau Gary Neville.

"Saya mengagumi Neville. Dia melakukan lompatan besar dengan melatih klub (Valencia). Saya memang memprediksi dia akan menjadi pemain pertama dari generasi kami yang menjadi pelatih," kata pemain berjuluk Kapten Fantastis itu.

"Saya menyesal tidak memulai kursus kepelatihan saat berusia 21-22 tahun. Andai tak menghabiskan waktu dengan menonton The Office atau The Sopranos, saya mungkin sudah mendapatkan lisensi dan saat ini memiliki lisensi pro," ujar pemain berusia 35 tahun itu.

Gerrard juga berharap FA dan Premier League punya program khusus untuk "memaksa" para pemain yang punya rekor penampilan bersama tim nasional atau klub ditawari langsung kursus kepelatihan.