Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada akhir era 1990-an hingga awal 2000-an, tim Spanyol yang pantas disegani di kancah Liga Champions bukan hanya Barcelona dan Real Madrid.
Deportivo La Coruna kala itu juga termasuk ke dalam jajaran utusan La Liga yang layak diperhitungkan. Skuat beralias Super Depor itu dua kali menembus perempat final Liga Champion pada 2000-2001 dan 2001-2002.
Pencapaian tersebut terbilang oke karena waktu itu Liga Champions masih memakai format dua kali fase grup.
Nama Deportivo kian menjadi buah bibir pada 2003-2004 berkat keberhasilan menembus semifinal Liga Champion. Tiket ke 4 besar didapatkan klub asal Galicia itu dengan cara yang luar bisa.
Mereka menyingkirkan juara bertahan AC Milan dengan kemenangan agregat 5-4. Super Depor membalas kekalahan 1-4 di San Siro dengan kemenangan sensasional 4-0 di Riazor.
[video]https://video.kompas.com/e/4655124569001_ackom_pballball[/video]
Semusim sebelum momen ajaib itu, Deportivo juga sempat mengharumkan nama Spanyol di kancah Eropa.
Pada 2002-2003, striker andalan Depor, Roy Makaay, dinobatkan sebagai peraih Sepatu Emas Eropa berkat 29 gol yang diukirnya di La Liga.
Sampai kini, belum ada pemain lain Depor yang mampu menembus plafon 20 gol dalam semusim.
Jangankan 20 gol, sejak Makaay meraih gelar el pichichi La Liga sekaligus Sepatu Emas Eropa 2002-2003, cuma ada empat personel Depor yang sanggup mencetak lebih dari 10 gol di liga.