Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sinisa Mihajlovic sukses melewati dua pertandingan terakhir Milan pada 2015 dengan raihan kemenangan. Namun, posisinya tak kunjung aman.
Miha membawa I Rossoneri lolos ke perempat final Coppa Italia setelah mengalahkan Sampdoria 2-0 di babak 16 besar (17/12) serta menaklukkan Frosinone 4-2 pada pekan 17 Serie A (20/12).
Dua partai itu disebut-sebut sebagai ultimatum buat sang pelatih. Dia bakal dipecat jika sampai gagal menang.
Akan tetapi, kendati sukses, Miha ternyata terus berada dalam kondisi terancam dicopot dari kursi arsitek tim.
Posisinya tidak mengenakkan karena Presiden Silvio Berlusconi membencinya!
Bukannya menyemangati tim dalam masa libur Natal-Tahun Baru, Berlusconi malah terus "meneror" Mihajlovic.
"Tahun ini saya sudah menghabiskan 150 juta euro. Saya tidak tahu kapan Milan akan kembali ke jalur juara. Jadi, tentu saja saya marah," kata si bos dalam sebuah makan malam untuk partai politiknya pada 22 Desember lalu.
[video]https://video.kompas.com/e/4669256435001_ackom_pballball[/video]
Lima hari kemudian, Berlusconi kembali menghina Miha. Kejadiannya saat dia mengunjungi anak anak di sentra kesehatan di Trivigliano di dekat Frosinone.
"Saya tahu kalian bertemu pemain pemain Milan sebelum laga melawan Frosinone.