Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain tunggal putra Indoensia, Firman Abdul Kholik, tengah menghadapi masa sulit dalam kariernya. Dia terhenti pada babak pertama Kejuaraan Nasional yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (8/12/2015).
Firman kalah 12-21, 21-13, 20-22 dari Fikri Ikhsandi Hadmadi (DKI Jakarta). Pada turnamen sebelumnya yang berlangsung di Malang, Indonesian Masters, Firman juga terhenti pada babak pertama.
"Ini fase sulit Firman, tepatnya sejak enam bulan lalu. Penurunannya sangat jauh, terutama di segi performa," kata pelatih nasional tunggal putra, Imam Thohari, kepada JUARA.
Setelah pertandingan melawan Fikri, Firman terlihat kesakitan dan kaki kanannya harus dikompres dengan es.
"Mental Firman sebenarnya petarung. Tetapi, usianya masih muda dan labil sehingga saya harus mengembalikan motivasinya. Pendekatan yang harus saya lakukan seperti layaknya bapak dan anak," ucap Imam.
Imam mengaku sedang berusaha memulihkan mental pemainnya. Tahun depan, para pemain muda ini akan menjadi tumpuan untuk kualifikasi Piala Thomas Uber di Khunsan, China.
"Saya ingin mengembalikan rasa pede (percaya diri) dan pola pikir karena emosinya sedang tinggi."
Tunggal putra pelatnas lainnya, Muhammad Bayu Pangisthu, menang walk out (wo) atas Giant D (Jawa Timur). Enzi Safira juga melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Evert Sukamta (DKI Jakarta).
Pemain Tunggal putra pelatnas yang mendapat bye pada babak pertama adalah Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Ihsan Maulana Mustofa mengundurkan diri dari Kejurnas karena mengalami cedera setelah tampil di Indonesian Masters, pekan lalu.
Berdasarkan ketentuan baru yang dikeluarkan PP PBSI mengenai Kejurnas 2015, para peraih gelar juara di Kejurnas divisi I kelas taruna dan dewasa berhak untuk masuk pelatnas dengan masa percobaan selama enam bulan.
Selama enam bulan tersebut, atlet akan dievaluasi dengan empat kriteria penilaian yaitu aspek kesehatan, fisik, prestasi di kejuaraan, serta penilaian attitude.