Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Balotelli Harus Kerja Dua Kali Lipat untuk Hadapi Rasialisme

By Nugyasa Laksamana - Kamis, 31 Desember 2015 | 22:11 WIB
Penyerang AC Milan, Mario Balotelli, kerap menerima ejekan bernada rasisme di Italia. (Dino Panato/Getty Images)

Agen dari Mario Balotelli, Mino Raiola, menilai kliennya yang kerap mendapatkan perlakuan tak adil, terutama dalam hal rasisme. Raiola pun menyarankan Balotelli membuktikan kemampuannya dua kali lipat untuk menghadapi hal tersebut.

Selama ini, striker AC Milan yang dipinjam dari Liverpool itu menjalani karier yang kurang menyenangkan. Terlepas dari sikap kontroversialnya, Balotelli kerap menerima ejekan dari para suporter klub lawan karena perbedaan warna kulit.

Sang agen pun angkat bicara mengenai hal tersebut. Dia menilai rasialisme masih menjadi permasalahan yang besar di sepak bola Italia.

"Orang-orang terlalu banyak menilai Balotelli. Dia tinggal di sebuah negara yang tak siap memiliki seorang pemain berkulit hitam yang kuat," ujar Raiola, seperti dikutip dari Tuttosport, Kamis (31/12/2015).

"Rasisme masih ada di sepak bola. Sebagian orang tak menyadarinya. Namun, saya menilai pemain berkulit hitam memang harus melakukan dua kali lipat dari orang lain untuk membuktikan kemampuannya," tuturnya.

Balotelli tak cuma sekali atau dua kali saja menjadi korban rasisme. Sejak masih memperkuat Inter Milan pada 2007-2013, Balotelli selalu menjadi sasaran ejekan bernada rasisme.

Sebenarnya cukup banyak pemain lainnya yang pernah mengalami perlakuan serupa seperti Balotelli. Pemain-pemain itu di antaranya adalah Raheem Sterling (Manchester City), Kevin-Prince Boateng (eks AC Milan dan Schalke), hingga Dani Alves (Barcelona).