Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Frank Lampard Membandingkan Jordan Henderson dengan Dirinya Ketika Muda

By Selasa, 15 Desember 2015 | 16:36 WIB
Gelandang Liverpool, Jordan Henderson, merayakan gol bersama Adam Lallana, pada laga Liverpool vs WEst Brom di Anfield pada Minggu (13/12/2015). (OLI SCARFF/GETTY IMAGES)

Gol gelandang Liverpool, Jordan Henderson (25), ke gawang West Brom pada Minggu (13/12/2015) memunculkan perbandingan baru. Kali ini, ia disandingkan bukan ke Steven Gerrard tapi ke Frank Lampard muda.

Henderson telah lama dikatakan sebagai penerus Steven Gerrard di lapangan tengah Liverpool

Akan tetapi, perannya saat Liverpool bermain 2-2 kontra West Brom mendapat sorotan dari Sky Sports.

Para pengamat di kanal televisi kabel tersebut membandingkan pergerakan Henderson untuk gol pertama Reds dengan Lampard ketika muda.

[video]https://video.kompas.com/e/4659971310001_ackom_pballball[/video]

Bermain sebagai salah satu gelandang di formasi 4-3-3, Henderson melakukan penetrasi dari lini kedua untuk mencari posisi di kotak penalti.

Sang gelandang melakukan sprint ke kotak penalti kendati ada empat kawan di depannya. Ia pun mendapat si kulit bundar hasil tandukan ke bawah Adam Lallana dan menceploskan bola ke gawang lawan.

Pandit Sky Sports, Jamie Carragher, mengutarakan bahwa kerja sama ini mirip dengan dinamika Lampard-Didierd Drogba di Chelsea dulu. Lampard pun tak menampik hal tersebut.

"Saya suka itu, kadang Chelsea dikritik karena memainkan bola-bola lambung," ujar Lampard (37) di Monday Night Football.

"Akan tetapi kami melengkapi satu sama lain dengan sangat bagus dan di situlah letak kekuatan kami," lanjut pemain yang 13 tahun mengabdi kepada Chelsea tersebut. "Jordan melakukan perjudian dengan tusukan tersebut dan ia mendapat imbalannya."

Baca Juga: Benteke Berusaha Tegakkan Benang Basah di Bawah Klopp

Lampard juga mengingatkan bahwa karakter permainan Henderson memerlukan seorang gelandang bertahan tangguh untuk melindungi ruang yang ditinggalkan.

"Ketika bermain, saya aman mengetahui bahwa Claude Makelele akan menyapu keadaan di belakang dan memberi rasa keamanan setiap kali saya mendukung serangan," ujarnya lagi.

Hal ini mengindikasikan bahwa Henderson hanya bisa menjadi lebih baik apabila Emre Can dan Lucas Leiva juga meningkatkan permainannya di sektor gelandang bertahan.

[video]https://video.kompas.com/e/4661327832001_ackom_pballball[/video]

Selain itu, Lampard mengatakan bahwa Henderson mungkin tak akan nyaman apabila harus bermain lebih ke depan, seperti yang pernah ia lakukan dalam beberapa laga musim lalu.

Sebuah situs penggemar Liverpool bernama This Is Anfield pun sempat melansir jajak pendapat mengenai posisi di mana para fans paling ingin melihat Henderson turun.

Hasilnya, lebih dari separuh (58 persen) memilih gelandang serang tengah dalam pakem 4-2-3-1.

Lampard sendiri tidak suka dengan posisi tersebut karena ia harus lebih sering menghadap ke belakang untuk menerima bola sehingga tak bisa mengoper ke depan.

"Saya akhirnya harus mengobrol ke Carlo Ancelotti ketika itu bahwa permainan saya tak akan maksimal. Saya bakal lebih efektif apabila bermain lebih ke belakang," tuturnya.

Tidak berlebihan apabila mengatakan bahwa Henderson mungkin akan menemui problema sempurna ke depannya.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P