Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kilas Balik 2015: Luis Enrique Membalas Kritik

By Jalu Wisnu Wirajati - Kamis, 31 Desember 2015 | 20:00 WIB
Pelatih Barcelona, Luis Enrique, saat merayakan kemenangan juara Liga Champions di stadion Camp Nou, Barcelona, Spanyol, 7 Juni 2015. (DAVID RAMOS/GETTY IMAGES)

Pelatih Barcelona,  Luis Enrique, menjawab pelbagai kritik yang sempat menerpanya pada pengujung 2014. Ketika itu, Barcelona tertinggal 4 poin dari Real Madrid yang mengalahkannya di El Clasico pertama. 

Real Madrid saat itu memang tampil superior dengan bisa memenangi 22 laga beruntun di berbagai ajang. Namun, “gas nitro" mereka akhirnya habis ketika kalender berganti menjadi 2015. 

Real Madrid membuka tahun 2015 dengan kekalahan dari Valencia. Namun, Barcelona juga sama, kalah 0-1 dari pasukan David Moyes, Real Sociedad. 

Akan tetapi, Barcelona sanggup menjalani 20 laga sisa dengan meraih 18 kemenangan - termasuk El Clasico di Camp Nou (22/3/2015), sekali kalah, dan sekali seri pada laga pamungkas ketika sudah tak lagi menentukan

Gelar La Liga barulah appetizer bagi Barcelona. Mereka kemudian melengkapinya dengan gelr Copa del Rey (30/5/2015) dan ditutup menu utama, trofi Liga Champions (6/6/2015). 

Enrique pun bisa menjawab krtik yang sempat menerpanya dengan hasil apik di lapangan. Barcelona diantarkannya meriah treble winners, seperti mantan rekan satu timnya pada 2009, Josep Guardiola. 

Pecahkan rekor 

Memasuki musim 2015-2016, kritik kembali menerpa Enrique. Hal itu tak lepas dari kekalahan telak 0-4 Barcelona pada laga pertama Piala Super Spanyol di kandang Athletic Bilbao. 

Hasil itu membuat mereka sulit mengejar sehingga akhirnya gelar tersebut lepas.  Sirna sudah asa Barcelona mengulang prestasi 2009 ketika meraih 6 gelar juara dalam satu tahun. 

Ketergantungan Barcelona terhadap Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar atau yang biasa disebut Trio MSN, menjadi bahan kritik baru terhadap Enrique. Dari 40 gol Barcelona musim 2015-2016, 35 di antaranya dicetak oleh Trio MSN. 

Toh, Enrique bisa berkelak. Barcelona sempat tak bisa diperkuat Messi selama 2 bulan antara September dan November. Namun, pada saat hanya mengandalkan Suarez dan Neymar, mereka justru bisa melangkah ke puncak klasemen. 

Setelah merebut Piala Dunia Antarklub, Barcelona menutup 2015 dengan prestasi apik, memecahkan rekor Real Madrid, rival utamanya. 

Kemenangan 4-0 atas Real Betis (30/12/2015) menjadikan Barcelona sebagai tim terproduktif dalam satu tahun kalender dengan 180 gol. Mereka unggul 2 gol atas rekor yang dibuat Real Madrid tahun lalu. 

“Lupakan 2015, kini kami harus menghadapi tantangan baru pada 2016,” tutur Enrique, seusai pertandingan.