Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tim Agresif dan Tim Pragmatis di Piala Jenderal Sudirman Berdasarkan Statistik

By Labbola - Sabtu, 19 Desember 2015 | 12:22 WIB
Striker Arema Cronus, Christian Gonzales (kiri), bersama rekannya, Samsul Arif (2 dari kanan) dan Esteban Vizcarra (2 dari kiri) . (SUCI RAHAYU/JUARA.net)

Sudah ada 36 pertandingan terselenggara di Piala Jenderal Sudirman (PJS) dengan total 91 gol telah tercipta. Labbola akan mengulas mengenai tim paling produktif di turnamen ini, juga tim yang paling bagus dalam bertahan.

Penulis: Sirajudin Hasbi

Arema paling produktif

Arema Cronus menjadi tim paling produktif sejauh ini di PJS dengan total melesakkan 12 gol atau rata-rata 2,4 gol per partai. Torehan ini disusul PS TNI yang mencetak 11 gol dan Surabaya United dengan 10 gol.

Anak asuh Joko Susilo total menciptakan 44 peluang, hanya kalah dari Persipura dengan 45 peluang.

Semen Padang memimpin dalam urusan tembakan ke gawang terbanyak, yakni 34 kali. Sementara Arema menyusul dengan 33 tendangan.

Tapi, untuk urusan akurasi, Pusamania Borneo FC unggul dengan tingkat akurasi 64%, lebih baik dari Kabau Sirah yang mencatatkan akurasi 59%.

Untuk penguasaan bola, Singo Edan rata-rata menguasai 56% bola per pertandingan. Catatan itu hanya kalah dari Bali United dengan 61% dan Persipura dengan 59% penguasaan bola.

Meski kalah dari Serdadu Tridadu, Mutiara Hitam lebih baik dalam hal jumlah operan sukses terbanyak, yakni 2137 operan sukses atau rata-rata 427,4 umpan per pertandingan.

Sementara Bali United lebih unggul di sisi akurasi operan, yakni 85%. Sedangkan, anak asuh Osvaldo Lessa sedikit di bawahnya dengan 84%.

64% - Akurasi Pusamania Borneo FC, terbaik di Piala Jenderal Sudirman

Untuk urusan umpan silang, Persija Jakarta melakukan 37 umpan silang sukses dan jadi yang terbanyak.

PS TNI menyusul dengan 35 kali umpan silang sukses dan Surabaya United dengan 30 kali.

Tapi, akurasi umpan silang tertinggi jadi milik Persipura dengan akurasi 32% berbanding 31% milik Persija.

Pusamania Borneo menjadi tim dengan dribel sukses terbanyak, yakni 35 kali atau rata-rata 7 kali per laga. PS TNI di tempat kedua dengan 31 kali dribel sukses dan Persib Bandung dengan 28 kali.

Maung Bandung juga jadi tim dengan persentase sukses dribel tertinggi, yaitu 67%. Pusamania Borneo di tempat kedua dengan 61%.

PS TNI yang menyita perhatian di babak penyisihan jadi tim yang paling banyak kehilangan bola.


Gelandang PS TNI, Asrul Reza, memimpin selebrasi hormat timnya pada laga kontra Persib Bandung di Piala Jenderal Sudirman(SUCI RAHAYU //BOLA/ JUARA.net)

Anak asuh Suharto AD ini kehilangan bola sebanyak 180 kali disusul Semen Padang dengan 165 kali dan Mitra Kukar 162 kali.

Legimin Raharjo dan kawan-kawan juga jadi yang paling sering dilanggar lawan. Total 104 kali dilanggar. Mitra Kukar jadi tim kedua yang sering dilanggar dengan 97 kali pelanggaran dan Persija dengan 96 kali.

Surabaya United menjadi tim yang paling sering terjebak offside, total 21 kali. Pusamania Borneo dan Persija yang berada di urutan selanjutnya sama-sama 13 kali terjebak offside.

PSM paling sedikit kebobolan

PSM Makassar yang tak lolos ke babak 8 besar tercatat sebagai tim yang paling sedikit kebobolan.

Gawang Dimas Galih hanya kebobolan 2 kali dari 4 pertandingan atau rata-rata 0,5 gol per laga. Lebih baik dari Arema yang kebobolan 3 gol atau rata-rata 0,6 gol per laga.

Tapi, untuk urusan tak kebobolan alias clean sheet, Semen Padang punya catatan lebih baik. Jandia Eka Putra tak kebobolan dalam 3 pertandingan. Jumlah yang sama dengan Pusamania Borneo FC, Arema, dan Persija.

Semen Padang bisa tampil baik menjaga gawangnya, selain performa Jandia juga karena pemainnya mampu bertahan dengan baik.

Total 143 tekel sukses dilakukan yang jadi catatan tertinggi di turnamen ini disusul PS TNI dengan 129 tekel sukses dan Mitra Kukar 119 tekel sukses.

Urusan blok tembakan, Semen Padang juga yang paling banyak, yaitu sebanyak 27 kali. Persija menyusul dengan 20 kali dan Mitra Kukar 15 kali.

Dalam urusan intersepsi pun Semen Padang paling baik. Hengki Ardilles dan kawan-kawan total memotong bola 140 kali. Jumlah itu disusul PS TNI dengan 129 kali dan Persija 123 kali.

Sementara itu, gawang PS TNI menjadi yang paling banyak menghadapi tendangan dari lawan. Total 37 tendangan merah ke gawang yang dijaga Dhika Bhayangkara.

Sang kiper juga melakukan 29 kali penyelamatan, jumlah terbanyak di turnamen ini. PS TNI juga tercatat paling banyak melakukan sapuan dengan 201 kali.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Piala Jenderal Sudirman 2015

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P