Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
2 Grup E, Sabtu (19/12/2015)?
Penulis: Octavery Krisnandana
Apakah CC merupakan faktor satu-satunya yang dapat dijadikan penilaian seorang Chance Creator?.
Apabila kita mengurutkan total CC pemain yang bermain di JSC, akan diperoleh data sebagai berikut:
Tidak heran jika Semen Padang bisa menyapu bersih dua laga pertama grup dan berkesempatan besar lolos ke semifinal.
Dua pemainnya tercatat dalam 4 besar di data tersebut.
Hendra Adi Bayaw tidak hanya menjadi pemain terbanyak dalam mencatat CC, tetapi juga menjadi pemain dengan rataan CC tertinggi.
Permainan Semen Padang yang mengandalkan transisi cepat dari bertahan ke menyerang cocok dengan tipikal permainan Bayaw yang mengandalkan kecepatan.
Selain itu, posisi Bayaw sering bertukar tempat dengan Irsyad Maulana, Nur Iskandar maupun James Koko Lomell yang menempati posisi ketiga dalam hal CC terbanyak.
Pertukaran ini cukup membantunya untuk memecah konsentrasi pertahanan lawan dan leluasa melepaskan final pass.
Tabel di atas juga menunjukkan bahwa tidak selamanya pemain berposisi attacker menjadi pemain yang diandalkan untuk melepaskan final pass.
Data Yustinus Pae yang berposisi sebagai bek kanan membuktikan hal tersebut.
Berbeda dengan Semen Padang, Persipura memang mengandalkan permainan aktif menyerang dari kedua sayapnya, termasuk full back yang aktif bergerak naik.
Fokus penyerangan Persipura melalui sayap juga terlihat dari fakta bahwa Ian Kabes menjadi pemain terbanyak kedua untuk urusan final pass.
Dengan demikian, apakah Hendra Bayaw merupakan The Best Chance Creator sampai saat ini? Konsistensi menciptakan peluang juga seharusnya menjadi pertimbangan dalam hal ini.
Dapat dilihat bahwa Ian Kabes dan Yustinus Pae konsisten sekali menciptakan setidaknya satu peluang di tiap game ketika mereka diturunkan.
Hendra Bayaw mungkin menjadi pemain terbanyak dan terbaik dalam hal rataan CC. Akan tetapi, dia mendapatkan catatan tersebut hanya dalam 3 dari total 5 game yang dia mainkan.
Selain itu, terkadang, sebuah peluang juga dapat diciptakan melalui umpan gagal berujung kemelut di depan gawang, pressing berujung tekel, intersep berlanjut sebuah tembakan, atau usaha dribble yang mungkin berakhir menjadi sebuah direct free kick, penalty, maupun tembakan langsung ke arah gawang.
Dari ketujuh pemain diatas, Patrick Cruz memimpin dalam perolehan aksi-aksi semacam ini.
Meski sejatinya bermain di posisi goal-getter utama, Patrick memang sering sekali mencari celah di antara defender lawan untuk kemudian berlari dan melakukan aksi-aksi yang merepotkan pertahanan lawan.
Apabila dikomparasikan dengan catatan Chance Created-nya yang mencapai 2 kali per game, tentu kita tidak bisa begitu saja mengesampingkan kemampuan penciptaan peluang pemain 22 tahun kelahiran Brazil ini.
Munculnya nama Patrick Cruz-dan Koko Llomel- yang diberikan “posisi no. 9” di tim masing-masing, sekali lagi, menunjukkan bahwa peran utama Chance Creator juga dapat dilakukan oleh pemain non-midfield.
Selain itu, sangat disayangkan bahwa gugurnya Bali United di babak penyisihan membuat kita tidak dapat lagi melihat Hendra Sandi Gunawan membuktikan kelasnya sebagai salah satu kreator ulung di persepakbolaan Tanah Air saat ini.
Jadi, siapa kira-kira The Best Chance Creator menurut Anda?
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: