Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Puja-puji mengiringi kepindahan Petr Cech dari Chelsea menuju Arsenal pada musim panas silam. Usia kiper berkebangsaan Republik Ceska itu barangkali sudah tak muda lagi (33 tahun), tapi toh Manajer Arsene Wenger tetap meminta manajemen klub memboyongnya ke Emirates.
Alasannya tak terbantahkan lagi. Cech merupakan sosok yang paling mumpuni untuk memegang tongkat komando barisan pertahanan Arsenal sekaligus menghalau segala bentuk serangan dari lawan.
Salah satu yang paling getol menyambut kedatangan Cech selain Wenger adalah Jens Lehmann.
Pria yang menjadi bagian dari kesuksesan Arsenal meraih predikat The Invincible alias tak terkalahkan selama satu musim penuh (2003-2004) itu meyakini juniornya bisa membawa peruntungan bagus kepada tim.
Penilaian Wenger dan Lehmann tak meleset, setidaknya hingga kompetisi memasuki pekan ke-16. Cech mampu bermain luar biasa dan berandil besar dalam mempertahankan posisi Arsenal sebagai kandidat kuat juara Premier League 2015-2016.
Pada laga terkini versus Aston Villa, Minggu (13/12/2015), Cech bahkan sukses mengukir catatan clean sheet ke-169 sepanjang berkiprah di Premier League.
Jumlah tersebut menjadikan ia sebagai pemilik rekor terbanyak bersama David James dan masih bisa bertambah selama sang kiper masih aktif bermain.
Pemimpin Sejati
Badai cedera yang sempat mengakibatkan sejumlah personel lini belakang Arsenal, seperti Laurent Koscielny, Per Mertesacker, dan Hector Bellerin, keluar-masuk ruang perawatan ternyata tidak menimbulkan efek separah musim-musim terdahulu berkat keberadaan Cech di bawah mistar gawang.
Siapapun pemain yang mengisi pos kuartet bek Arsenal, pusat komando tetap berada di tangan Cech.