Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ancelotti: Saya Hanya Mencari Klub Besar

By Verdi Hendrawan - Kamis, 10 Desember 2015 | 21:15 WIB
Mega bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, merayakan gol yang ia cetak bersama pelatih Carlo Ancelotti, dalam pertandingan La Liga kontra Sevilla di stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Seville, Spanyol, 2 Mei 2015. (DENIS DOYLE/GETTY IMAGES)

Carlo Ancelotti mengungkapkan bahwa ia akan kembali melatih pada musim 2016-2017. Tetapi pelatih berusia 56 tahun itu mengatakan hanya akan menerima tawaran dari klub besar.

Ancelotti saat ini sedang tidak melatih klub manapun setelah dilepas Real Madrid pada akhir musim 2014-2015. Pelatih asal Italia itu memutuskan untuk rehat setahun dari sepak bola sambil memulihkan penyakit yang dideritanya.

Ancelotti merupakan salah satu pelatih paling sukses yang saat ini masih aktif. Raihan tiga gelar Liga Champions, Piala Super Eropa, dua Piala Dunia Antarklub, serta satu trofi liga-liga papan atas seperti Premier League, Serie A, dan Ligue 1 menjadi bukti prestasinya.

Beberapa klub pun dikabarkan berencana untuk meminangnya pada akhir musim 2015-2016 seperti Bayern Muenchen, Manchester United, dan Chelsea. Daftar peminat tersebut dipercaya akan bertambah panjang jelang musim panas 2016.

Baca Juga: Ancelotti Indikasikan Bersedia Tangani Man. United

Ancelotti mengatakan bahwa dirinya tidak masalah untuk menjadi pelatih di negara manapun. Hal terpenting bagi dirinya adalah klub tersebut memiliki reputasi besar dan tampil di Liga Champions.

"Saya ingin memenangkan Liga Champions lagi, jadi sekarang saya sedang mencari klub besar yang bisa membuat saya mau menangani mereka, terlepas dari negara mana klub tersebut," tutur Ancelotti kepada France Football.

"Milan? Saya telah menerima proposal, tetapi pada saat itu saya masih harus menjalani operasi dan belum lama setelah Real Madrid ingin melepas saya," ungkap Carletto.

Baca Juga: Ancelotti dan Madrid Bisa 'CLBK'

Ancelotti juga berbicara tentang pemecatan dirinya oleh Madrid. Diakuinya, hal tersebut menjadi pukulan besar. Namun, Ancelotti sadar bahwa bersama Los Merengues, sebuah kegagalan adalah akhir dari segalanya.