Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Komentar menarik terlontar dari mulut Bernd Schuster beberapa waktu lalu. Ketika melihat Barcelona melaju pesat pada paruh pertama musim 2015-2016, eks pelatih Real Madrid itu mencoba mengingatkan kepada publik tentang tren apik Si Putih tepat setahun silam.
Pada awal La Liga 2014-2015, Cristiano Ronaldo dkk memang sempat takluk dua kali secara beruntun, sebelum akhirnya mencatatkan 20 kemenangan berturut-turut di seluruh kompetisi.
Rentetan itu, 12 di La Liga, enam di Liga Champion, dua di Copa del Rey, dan dua di Piala Dunia Klub, membawa Madrid memuncaki klasemen pada saat pergantian tahun.
Akan tetapi, momen tutup tahun seusai mengalahkan San Lorenzo di Maroko itu gagal dipertahankan sekembalinya Madrid di liga domestik.
Diawali kekalahan 2-4 dari AC Milan di laga ekshibisi bertajuk Dubai Challenge Cup pada 30 Desember, Madrid lantas keok 1-2 saat bertamu ke rumah Valencia pada 4 Januari.
Kekalahan pada pekan 17 itu kemudian berlanjut di Copa del Rey, di mana pasukan Carlo Ancelotti dipaksa bertekuk lutut di hadapan Atletico Madrid.
Kala itu, belum ada perubahan signifikan di klasemen sementara La Liga. Namun, kekalahan- kekalahan minor itu ternyata memengaruhi mentalitas Madrid ke depannya.
“Selalu, sesaat setelah menjuarai sebuah ajang, ada tim-tim yang mengalami penurunan kinerja. Karena itu, kami tak ingin kehilangan momentum, dan mencoba untuk terus memenangi setiap laga di hadapan,” ujar Luis Suarez, Pemain Terbaik PD Klub 2015, berkat dwigolnya di final kontra River Plate.
Tentu Suarez berharap agar Barca tak kehilangan momentum layaknya rival abadi mereka itu.