Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Inkonsistensi performa Manchester United dan Chelsea di Premier League 2015-2016 banyak disebabkan oleh penurunan performa bintang andalan mereka. Kendati demikian, di tengah kemelut yang sedang melanda kedua tim, tetap masih ada personel yang menampilkan standar tinggi.
Chris Smalling
David De Gea memang masih tampil tangguh di bawah mistar gawang, tapi kinerja sang kiper kini banyak terbantu oleh lesatan Smalling. Pelatih Manchester United, Louis van Gaal, bahkan menyebut bahwa Smalling adalah kapten masa depan tim.
Anthony Martial
Prediksi awak media terkait potensi Martial sebagai rekrutan flop United berikutnya praktis tak terbukti. Martial menjelma menjadi sumber gol utama Setan Merah.
Juan Mata
Mirip seperti Wayne Rooney, Mata juga seperti mengalami kesulitan menerjemahkan skema 4-2-3-1 racikan Van Gaal. Bedanya dari Rooney, Mata tetap mampu memberikan kontribusi riil. Ia masih menjadi kreator peluang nomor satu tim.
Memphis Depay
Rasio konversi peluang Memphis di Premier League bisa dibilang buruk. Meski sudah melepas 32 tembakan, terbanyak di tim), ia baru bisa mendulang sepasang gol.
Wayne Rooney
Bermain sebagai nomor 10 atau mengisi pos nomor sembilan, Wayne Rooney sama-sama belum memuaskan. Berdasarkan rasio menit per gol (570), Premier League 2015-2016 layak disebut sebagai musim terburuk Rooney selama membela Manchester United.
Phil Jones
Jones seperti belum belajar dari blundernya yang menyebabkan United kalah 0-2 dari PSG di turnamen pramusim Internasional Champions Cup 2015. Ia masih sering terlihat salah dalam mengambil keputusan.
Willian
Talenta Willian kini justru mekar ketika poros andalan tim kala menjadi juara Premier League musim lalu, semodel Cesc Fabregas dan Diego Costa, layu. Pemain Brasil itu sudah mengemas tujuh gol di semua ajang dan enam di antaranya via tendangan bebas!
Kurt Zouma
Zouma bisa disebut sebagai personel defensif paling konsisten musim ini. Ia adalah pemain Chelsea yang mencatat menit tampil terbanyak (1.318 menit).
Ramires
Kesediaan Ramires untuk berkeringat dan terus berlari barangkali lebih dibutuhkan tim pada momen sulit layaknya sekarang alih-alih pergerakan fl amboyan ala Fabregas.
Pemain berpaspor Brasil itu sangat berguna bagi tim karena fl eksibilitasnya. Ia bisa mengisi banyak posisi.
Diego Costa
Tak cuma memberikan masalah buat lawan, Costa juga bikin repot kawan sendiri. Ia merupakan pemain Chelsea yang paling sering kehilangan bola (33 kali).
Cesc Fabregas
Fabregas mengalami kesulitan menjalankan perannya sebagai distributor bola. Rata-rata operan per gim jebolan akademi Barcelona itu musim ini adalah 68,2 atau turun cukup banyak dibandingkan musim 2014-2015 (80,6).
Eden Hazard
Chelsea sering dilanda kebuntuan karena rasio keberhasilan Hazard melewati lawan dengan gocekannya menurun. Jika musim 2014-2015 Hazard sanggup mengelabui lawan sebanyak 4,8 kali per pertandingan, kini pemain Belgia itu hanya mencatat 3 dribel sukses per gim.
Penulis: Sem Bagaskara