Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Duel Klasik 3 Desember: Real Madrid Juara Dunia

By Indra Citra Sena - Kamis, 3 Desember 2015 | 08:00 WIB
Luis Figo mengangkat tinggi-tinggi trofi Piala Interkontinental dan disaksikan oleh rekan setim pada 3 Desember 2002.Luis Figo mengangkat tinggi-tinggi trofi Piala Interkontinental dan disaksikan oleh rekan setim pada 3 Desember 2002. (GETTY IMAGES)

Periode 2002 terasa amat istimewa bagi Real Madrid. Klub asal ibu kota Spanyol itu berhasil menyapu bersih titel internasional, mulai dari Liga Champion, Piala Super Eropa, hingga Piala Interkontinetal dalam perayaan hari jadi yang ke-100.

Puncak perayaan Madrid terjadi pada pengujung tahun, tepatnya 3 Desember 2002 ketika mereka memproklamirkan diri sebagai juara dunia usai menekuk jawara Copa Libertadores, Club Olimpia, dengan skor 2-0 di Piala Interkontinental.


Ekspresi Fernando Hierro, Luis Figo, dan Claude Makelele usai mengantarkan Real Madrid mengalahkan Club Olimpia di Piala Interkontinental 2002.(GETTY IMAGES)

Pertandingan berlangsung di Stadion Yokohama International, yang enam bulan sebelumnya menjadi lokasi laga final Piala Dunia 2002 antara Brasil versus Jerman. Madrid memainkan sepak bola ofensif dan berusaha mencari gol sejak awal.

Upaya Madrid berbuah manis tatkala pertandingan memasuki menit ke-14. Ronaldo Luis sukses menggetarkan gawang Olimpia melalui sepakan mendatar setelah menerima umpan silang dari rekan senegara, Roberto Carlos.

Gol tersebut mengembalikan memori penikmat sepak bola pada partai final Piala Dunia 2002. Maklum, Ronaldo adalah striker andalan sekaligus pahlawan kemenangan Brasil berkat torehan dua gol ke gawang Jerman.

Satu hal yang menarik adalah proses gol Ronaldo di Madrid begitu mirip dengan enam bulan terdahulu. Pemain berkepala plontos itu lepas dari penjagaan karena rekan setimnya melakukan gerak tipu yang mengecoh barisan bek lawan.

Pada final Piala Dunia 2002, Ronaldo menggandakan keunggulan Brasil setelah Rivaldo terlebih dulu membuyarkan konsentrasi lini pertahanan musuh. Berselang enam bulan kemudian, giliran Raul Gonzalez yang melakukannya di Piala Interkontinental.

“Yokohama bak stadion pembawa keberuntungan bagi saya. Atmofser pertandingan ini barangkali berbeda jauh dengan final Piala Dunia, tapi tetap saja terasa istimewa,” kata Ronaldo waktu itu seperti dilansir Goal.

Gol Ronaldo bukan satu-satunya di laga tersebut karena Madrid sanggup memperbesar skor pada menit ke-84 lewat aksi Guti Hernandez. Gelandang berambut pirang itu menyambut umpan silang Luis Figo dengan tandukan akurat.