Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Vallecano Sebut Sepak Bola Diktator

By Septian Tambunan - Rabu, 23 Desember 2015 | 22:36 WIB
Pelatih Rayo Vallecano, Paco Jemez, dalam pertandingan La Liga kontra Atletico Madrid di Stadion Vicente Calderon, Madrid, 24 Januari 2015. (DENIS DOYLE/GETTY IMAGES)

Pelatih Rayo Vallecano, Paco Jemez (45), baru saja terkena denda akibat komentarnya terkait kekalahan 2-10 tim dia dari Real Madrid dalam pertandingan La Liga di Santiago Bernabeu pada Minggu (20/12/2015). Dia menyebut sepak bola kini diktator.

Dalam laga tersebut, Vallecano harus bermain dengan sembilan orang sejak menit ke-28, seusai Raul Baena di kartu merah wasit menyusul rekannya, Tito, yang juga diusir dari lapangan pada menit ke-14.

Tidak terima dengan pembantaian dari Los Merengues, Jemez mengkritik wasit Ignacio Iglesias Villanueva setelah pertandingan.

Perkataan Jemez membuat Komite Federasi Sepak Bola Spanyol mendenda pelatih kelahiran Las Palmas itu sebesar 1.500 euro atau setara dengan Rp 22 juta.

"Saya tidak mengerti mengapa wasit melakukan ini. Ada rasa tidak hormat dan sebuah penghinaan," ujar Jemez kepada Marca seperti dilansir Football Espana.

"Tampaknya seolah-olah sepak bola seperti 60 tahun yang lalu, ada kediktatoran, dan dilarang untuk berpendapat," ucapnya lagi.

"Denda? Seolah-olah semuanya harus diselesaikan dengan uang. Mengapa saya didenda untuk mengatakan apa yang saya pikirkan tanpa melecehkan siapa pun? Kita hidup dalam demokrasi," tutur mantan pelatih Cordoba itu.

[video]https://video.kompas.com/e/4670667818001_ackom_pballball[/video]