Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kesuksesan Leicester dan Arsenal menguasai posisi dua teratas klasemen Premier League bukan hal yang muncul tiba-tiba. Mereka ialah dua tim paling efisien di bursa transfer.
Pencapaian Leicester dan Arsenal merupakan ganjaran atas kecermatan klub bermanuver di bursa transfer musim panas lalu.
Tanpa harus menggelontorkan uang secara masif, kedua tim melaju melampaui para pesaing, yang menghabiskan lebih banyak dana.
Arsenal, sang runner-up klasemen, ialah tim paling efisien. Klub London itu cuma merogoh 11,76 juta pound atau setara 239 miliar rupiah. Jumlah tersebut menempatkan Arsenal di peringkat ke-18 di daftar pengeluaran transfer EPL 2015-2016.
The Gunners menjadi tim terhemat ketiga setelah Norwich (11,06 juta pound) dan Swansea (9,11).
Manajer Arsene Wenger cuma menggunakan uang di dompet tebal Gunners buat merekrut Petr Cech dari Chelsea seharga 9,8 juta pound.
[video]https://video.kompas.com/e/4670796114001_ackom_pballball[/video]
Sisanya diinvestasikan guna memboyong dua pemain remaja dari Prancis, Jeff-Reine Adelaide dan Ismael Bennacer.
Pada awal musim, Wenger dihujani kritik lantaran terlalu pelit dan gagal merekrut gelandang bertahan, striker, sampai bek jagoan anyar.
Namun, hasil efisiensi itu dahsyat. Arsenal naik 16 tingkat jika posisi mereka di daftar pengeluaran transfer (18) dibandingkan dengan rapor di klasemen riil sementara (2).