Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bos Mercedes, Toto Wolff, mengungkapkan hubungan kurang harmonis antara dua pebalap mereka, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg, merupakan kelemahan terbesar Tim Panah Perak.
Agar tak mengganggu stabilitas tim, Wolff mengancam akan melepas salah satu di antara Hamilton dan Rosberg jika relasi keduanya tak kunjung membaik.
Namun, ancaman Wolff sepertinya hanya dianggap angin lalu oleh Hamilton. Pebalap asal Inggris itu kembali menyerang Rosberg secara terbuka.
"Rosberg itu pengeluh. Dia sering komplain tentang banyak hal. Saya memilih mengabaikannya karena dia memang seperti itu. Mungkin karena latar belakang kami berbeda," kata Hamilton.
Rosberg merupakan putra juara dunia F1 1982, Keke Rosberg, dan besar di Monako yang glamor, sedangkan Hamilton kecil hanya tinggal di rumah susun milik pemerintah.
Saat masih remaja dan berkompetisi di ajang gokar, Hamilton dan Rosberg bersahabat. Namun, hubungan keduanya memburuk dalam dua tahun terakhir karena bersaing dalam perebutan titel F1.
Keduanya sudah beberapa kali terlibat perseteruan pada musim 2015 seperti di China, Jepang, dan Amerika Serikat. Dalam ketiga kasus itu, Rosberg menuduh Hamilton dengan sengaja ingin mencelakakannya.
"Dalam balapan, seorang pebalap harus agresif dan tak boleh lembek. Saya di lintasan bukan untuk mencari teman. Setiap ada kesempatan harus diambil. Bukan dengan cara curang, tapi segarang, sekuat, dan sekeras mungkin," ujar Hamilton.
Hamilton pun bereaksi terhadap ancaman Wolff. Dia menyebut relasinya dengan Rosberg yang renggang tak pernah menimbulkan masalah di dalam tim.
"Saya rasa hal ini terlalu dilebih-lebihkan. Energi dalam tim sangat luar biasa. Meski bukan teman baik, tapi kami telah melakukan pekerjaan hebat. Kami memang pernah berseteru, tapi itu normal dalam olah raga," kata Hamilton.