Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bonaventura, Pengusir Sekaligus Potensi Bencana

By Rabu, 2 Desember 2015 | 19:15 WIB
Giacomo Bonaventura, merayakan golnya ke gawang Crotone pada laga putaran keempat Coppa Italia 2015-2016 di San Siro. (Marco Luzzani/GETTY IMAGES)

Pelatih AC Milan, Sinisa Mihajlovic, menyebut bahwa kegagalan lolos ke babak 16 besar Coppa Italia 2015-2016 akan terasa seperti bencana buat skuat asuhannya. Bencana pada akhirnya tak menghampiri Milan

Tiket ke 16 besar berhasil diamankan Milan setelah tim beralias Il Diavolo Rosso itu memukul Crotone 3-1 pada putaran keempat Coppa Italia 2015-2016 di San Siro (1/12/15). Hasil akhir laga bak menggambarkan superioritas Milan atas konstestan Serie B 2015-2016 itu.

Hanya, fakta di atas lapangan berkata berbeda. Il Diavolo Rosso (Setan Merah) dipaksa banyak berkeringat oleh Crotone. Pasukan arahan Mihajlovic baru bisa memastikan kemenangan pada waktu ekstra via gol sepakan bebas Giacomo Bonaventura (menit ke-105) dan sepakan jarak dekat M'Baye Niang (115).

Laga mesti dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu karena kedua tim hanya berbagi skor sama kuat 1-1 selama 90 menit bertanding. Bonaventura sangat pantas disebut sebagai penyelamat Milan dari potensi bencana.

Sejak masuk lapangan menggantikan Antonio Nocerino pada menit ke-71, Bonaventura mampu menggairahkan permainan Il Diavolo. Tendangan bebas lengkung pemain yang akrab disapa Jack itu pada pengujung babak I perpanjangan waktu, kembali menghadirkan keriaan di wajah rekan-rekannya.

"Situasi menjadi tak sama lagi ketika Milan memasukkan Bonaventura dan Niang. Setelah mereka berdua masuk lapangan, perbedaan terlihat," tutur pelatih Crotone, Ivan Juric, kepada Tuttomercatoweb.

[video]https://video.kompas.com/e/4638190248001_ackom_pballball[/video]

Intuisi Mihajlovic terbukti tepat. Bonaventura dan Riccardo Montolivo yang menyediakan assist bagi Niang, nyaris tak dimasukkan Mihajlovic ke dalam skuat Milan yang berhadapan dengan Crotone. Keduanya paling telat didaftarkan, yakni sehari menjelang pertandingan. 

Akan tetapi, keputusan Miha tetap membawa Bonaventura dan Montolivo juga membuka borok Milan. Duel versus Crotone memperlihatkan betapa dalamnya jurang kualitas antara pemain pelapis dan penghuni skuat inti Il Diavolo.

Permainan Milan baru berkembang usai Mihajlovic memasukkan sejumlah pilar inti semodel Bonaventura, Niang, dan Montolivo. Ketergantungan Milan kepada "sihir" Bonaventura juga semakin kentara.