Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PSM Makassar memang tidak pernah lagi juara di pentas elite sepak bola nasional sejak berjaya pada Liga Indonesia 1999/2000. Meski begitu, status PSM sebagai klub tertua di Tanah Air plus suporternya yang militan membuat Juku Eja tetap punya pamor.
Buktinya, tidak lama setelah Sumirlan memutuskan mundur sebagai pengendali manajemen PSM, muncul sejumlah nama yang siap menggantikanya. Salah satunya adalah Abdul Sadat, vice president goverment and eksternal relation PT Antam Tbk.
"Sebagai putra asli Sulsel, saya ingin mengembalikan kejayaan PSM," ujar Sadat yang pernah menjadi manajer timnas futsal putri pada SEA Games Myanmar 2013.
Sadat menegaskan bahwa jika menjadi manajer PSM, dia akan membawa PT Antam ke manajemen PSM sebagai salah satu sponsor di luar Semen Bosowa. "Soal nilainya tergantung pembicaraan dengan manajemen PSM. Yang pasti nilainya disesuaikan dengan target yang diusung PSM pada turnamen atau kompetisi yang diikutinya," ujar Sadat.
Sadat enggan mengungkap besaran nilai yang akan dikeluarkan PT Antam bila jadi sponsor PSM. Pasalnya, dia akan bertemu dulu dengan pemilik PSM, Sadikin Aksa.
"Saya berharap pertemuan bisa dilakukan secepatnya. Karena, sebagai perusahaan terbuka kami juga butuh kepastian karena ini terkait anggaran tahun depan," paparnya.