Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setelah gagal melangkah ke babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman, manajemen PSM Makassar memutuskan untuk membubarkan tim sampai ada kejelasan soal kompetisi atau turnamen yang diikuti Juku Eja.
"Mulai hari ini, pemain tidak lagi terikat dengan PSM. Manajemen tidak berhak lagi mengatur aktivitas pemain. Termasuk apakah mereka ikut turnamen tarkam atau tidak," ungkap Ramli Manong, Media Officer PSM kepada JUARA.net, Senin (30/11/2015) siang.
Ramli menambahkan dalam waktu dekat manajemen melakukan evaluasi total terkait kiprah PSM sepanjang tahun 2015. "Hasil evaluasi akan dibawa manajemen ke jajaran komisaris. Nanti, mereka yang memutuskan langkah PSM ke depan," papar Ramli.
Kiprah PSM di tahun perayaan satu abad klub terbilang minor. Dari tiga turnamen yang dikuti yakni Piala Presiden, Piala Habibie dan Piala Jenderal Sudirman, Juku Eja gagal memenuhi ekspektasi suporter yang sangat merindukan gelar juara.
Baca Juga: Kalah Adu Penalti, PSM Juru Kunci
Di Piala Presiden, langkah PSM terhenti di babak delapan besar dengan 'bumbu' keributan antara pemain Juku Eja dan Mitra Kukar pada pengujung laga pada leg kedua di Stadion Andi Mattoangin Mattalatta.
Di Piala Habibie, langkah PSM terhenti di semifinal. Duel ini ternoda setelah Juku Eja mundur sebelum duel melawan Sidrap United berakhir.
Terakhir, Syamsul Chaeruddin, dkk gagal ke delapan besar Piala Jenderal Sudirman. Juku Eja yang hanya butuh dua poin untuk lolos takluk dari Bali United via adu penalti di Stadion Wayan Dipta, Minggu (29/11/2015).
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: