Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Inter memiliki sederet pemain bertenaga besar. Hal itu terlihat segaris dengan fakta bahwa mayoritas gol Inter lahir di babak kedua. Sang Biru-Hitam musim ini bak mesin diesel yang lambat panas.
Saat mengalahkan Frosinone 4-0 pada Minggu (22/11), terjadi pemecahan rekor gol tercepat Inter musim ini. Gol Jonathan Biabiany di menit ke-29 merupakan yang pertama buat Inter dalam periode 30 menit pertama!
Mayoritas gol Inter terjadi pada periode 15 menit terakhir babak pertama dan kedua serta 15 menit awal babak kedua.
Hal ini mengindikasikan Inter membiarkan lawan menghabiskan tenaga di awal pertandingan secara perlahan, tanpa membuat lawan tersadar, sebelum pada akhirnya menghukum sang lawan yang mulai kelelahan.
I Nerazzurri menerima serangan lawan secara sabar sembari mencari peluang buat memukul balik. Kondisi tersebut juga terlihat dari daftar yang menunjukkan bahwa Inter rata-rata hanya berlari 99,766 kilometer per partai.
[video]https://video.kompas.com/e/4627172386001_ackom_pballball[/video]
Catatan itu menempatkan Inter di peringkat 13! Pemilik jarak lari terjauh adalah Napoli dengan rata-rata 108,381 km. Inter menyimpan tenaga pada awal pertandingan agar bisa meledak di ujung laga.
Lagi-lagi statistik menunjukkan Inter bukan tim teratas soal penguasaan bola.
Pasukan Roberto Mancini hanya mencatat rata-rata penguasaan bola sebesar 53,6%. Dari aspek ini, Fiorentina unggul jauh dengan catatan 60,9%. Hal menarik adalah aksi Inter banyak terjadi di lini tengah (47%).
Aksi Si Biru-Hitam di wilayah permainan sendiri hanya 25 persen. Artinya, lini tengah Inter yang dihuni oleh Felipe Melo dkk. bekerja sangat keras buat menggagalkan serangan lawan.
Penulis: Anggun Pratama