Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada Minggu (29/11/2015), Manchester United bakal terlibat duel menarik melawan pemuncak klasemen, yaitu Leicester City. Dalam pertandingan ini, bukan tidak mungkin kisah “Louis Time” akan terjadi lagi.
Saat ini Louis Time memang tengah membahana di kubu United usai kemenangan atas Watford pekan lalu. Dalam posisi imbang 1-1, United mampu memaksa bek Watford, Troy Deeny, membuat gol bunuh diri di menit-menit akhir setelah tendangan Bastian Schweinsteiger membentur dirinya.
United akhirnya menang 2-1. Gol kemenangan yang terjadi pada menit akhir tersebut dikatakan mirip dengan Fergie Time. Jadi, tidak salah jika pada masa sekarang giliran Louis van Gaal Time diapungkan.
"Anda bisa lihat, sekarang sepertinya yang berlaku adalah Louis Time. Seperti zaman Sir Alex Ferguson, yang pernah terkenal dengan Fergie Time," tutur Jesse Lingard, striker muda yang kini banyak mendapatkan kepercayaan dari Van Gaal.
[video]https://video.kompas.com/e/4628765377001_ackom_pballball[/video]
Fergie Time merupakan istilah yang populer pada rezim Manajer Sir Alex, merujuk pada gol yang kerap tercipta pada menit-menit akhir pertandingan dan memberikan dampak sangat penting.
Salah satu contoh terbesar ialah gol pada injury time dalam final Liga Champion 1999, di mana United berbalik menang atas Bayern Muenchen.
Pekan lalu, kemenangan United atas Watford yang diraih pada menit akhir mengantarkan Setan Merah sempat menduduki puncak klasemen sementara Premier League.
Saat bertemu Leicester, potensi terjadinya gol pada menit-menit akhir sangat terbuka. Pasalnya, Leicester berada di tangan manajer asal Italia, Claudio Ranieri, yang terkenal pragmatis dan sangat paham bermain drama.
Sebenarnya, tidak salah untuk mengingatkan kembali tentang Fergie Time dan kemudian menggantinya dengan istilah Louis Time. Namun, pada dasarnya ada perbedaan yang cukup signifikan dari kedua istilah tersebut.