Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Neymar. Neymar. Neymar,” begitu puluhan ribu pendukung Azulgrana meneriakkan nama idola baru mereka, yang baru mencetak gol spektakuler ke gawang Villarreal. Teriakan yang selama ini praktis hanya untuk Messi, Iniesta, dan Xavi. Sebuah bukti nyata bahwa popularitas Neymar sudah mulai disejajarkan dengan para legenda hidup klub.
“Untuk saat ini, Neymar sudah mulai menyalip Ronaldo,” ujar Albert Masnou, jurnalis Sport,harian olah raga yang berbasis di Barcelona.
“Pada saat Ronaldo memasuki masa suram dan merasa tak nyaman bersama klub maupun pelatihnya, Neymar justru mulaimenjadi sosok integral bagi Barca.
”Dari perspektif catatan pribadi dalam rentang usia yang sama, Neymar memang sudah melampaui sejumlah koleksi milik Ronaldo, bahkan Messi. Neymar unggul dari jumlah maupun rata-rata gol. Melawan Ronaldo, Neymar juga sudah unggul dari aspek koleksi trofi .
Akan tetapi, yang paling ramai dibicarakan saat ini ialah kemampuannya dalam mengambil alih peran pemimpin tim pada saat Messi absen.
“Neymar tak bergabung dengan Barcelona untuk menyaingi Messi, tapi untuk menjadi penerusnya. Ia manjadi raja selama dua bulan terakhir, tapi ia tahu pada saat Messi kembali, pemimpin Barca adalah Messi,” tutur Masnou.
Neymar tak pernah mencoba merebut mahkota Messi. Tak seperti Zlatan Ibrahimovic atau David Villa saat berbaju Barca dan akhirnya terdepak.
Neymar “rela” menjadi penyuplai bagi Messi dan berada di bawah bayang-bayang sang bintang Argentina. Bahkan saat dirinya bermain lebih baik ketimbang Messi sekalipun.
Buktinya bisa dilihat dari kemampuannya untuk mengamuk dan mencatat statistik lebih baik pada saat Messi absen, ketimbang pada saat merumput bersama La Pulga. Ya, Neymar bak seorang pangeran, yang dengan sabar menanti jatahnya menjadi raja.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa