Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jika Manchester United masih dilatih Sir Alex Ferguson, bisa dipastikan Bastian Schweinsteiger tak akan pernah dilirik. Pada masa itu United punya kebijakan pemain yang akan digaet maksimal berusia 26 tahun.
Namun, Manajer United sekarang, Louis van Gaal, tidak peduli terhadap umur. Meski sudah berusia 30 tahun, Schweini tetap menarik bagi Van Gaal untuk dipindahkan dari Bayern Muenchen meski banyak yang mempertanyakan keputusannya.
Presiden Kehormatan Muenchen, Franz Beckenbauer, turut bersuara. “Beradaptasi dengan liga Eropa lain, apalagi Premier League, akan sulit untuk usianya. Dia telah bermain dengan kekuatan besar selama bertahun-tahun dan hal tersebut menguras energi."
[video]https://video.kompas.com/e/4643916967001_ackom_pballball[/video]
Beckenbauer malah menyarankan agar Schweini mengakhiri kariernya di Amerika Serikat. “Jika berada di posisi Schweini, saya akan bertahan satu atau dua tahun lagi di Bayern atau ke AS ketimbang ke Inggris."
Pada Juli lalu, Schweini mendarat di Old Trafford dan langsung terbukti bahwa faktor usia menjadi kendala. Schweini tampil seperti gelandang jompo.
Jangankan berharap tercipta gol dari kakinya. Untuk bertarung menguasai lini tengah saja, dia masih kelihatan keteteran.
Namun, naluri bintang dan kerja keras ala Jerman akhirnya memperlihatkan bahwa Schweini bisa beradaptasi dengan Premier League.
Lini tengah United kini cenderung aman. Yang juga melegakan, pemain kelahiran Kolbermoor, 1 Agustus 1984, itu sudah mampu mencetak gol.
Gol kemenangan 2-1 atas Watford dua pekan lalu masih menjadi perdebatan apakah merupakan gol perdana Schweini di Premier League.
Pasalnya, gol tersebut terkesan tidak mulus. Tembakan Schweinsteiger sempat dihadang bek Watford sehingga seperti gol bunuh diri.
Baru pada pekan berikutnya gol benar-benar mulus tercipta saat bola tandukan Schweini menggetarkan jala gawang Leicester City dan menghasilkan angka imbang 1-1. Hanya, Schweini harus segera mengakhiri euforia gol miliknya karena Premier League akan memasuki masa yang teramat sibuk mulai bulan ini.
Boxing Day
Pada usia yang telah 31 tahun, Schweini akan bertemu dengan kondisi kompetisi sangat melelahkan selama Desember. Ketika liga lain di Eropa istirahat sejenak, Liga Inggris terus terjaga.
Periode Desember merupakan masa yang sangat sibuk bagi tim-tim Inggris. Berbarengan dengan jadwal perayaan Natal dan Tahun Baru, klub Inggris harus berjuang di atas lapangan pada sebuah rangkaian pertandingan yang dikenal sebagai festive period.
Baca Juga: Adrian Yakin West Ham Bisa Atasi Manchester United
Pada masa-masa tersebut potensi kecelakaan sangat terbuka.
Ketatnya jadwal akan membuat tim tiba-tiba bisa melorot atau sebaliknya melesat dalam angka. Masa sibuk dimulai pekan ini, saat Setan Merah menjamu West Ham, Sabtu (5/12/2015).
[video]https://video.kompas.com/e/4635994373001_ackom_pballball[/video]
Gelandang Juan Mata bahkan menilai bahwa enam pertandingan pada Desember ibarat laga final bagi United.
Pemain asal Spanyol itu bertekad untuk tidak terpeleset di satu pun laga dari daftar pertandingan sepanjang Desember.
Baca Juga: Ada Apa dengan Juan Mata?
Salah satunya ialah berkunjung ke Jerman untuk menantang Wolfsburg di kompetisi Liga Champion.
"Pertandingan di Jerman akan menjadi salah satu dari enam final yang kami hadapi pada Desember yang sibuk. Namun, yang paling penting sekarang ialah pertandingan hari Sabtu melawan West Ham," kata Mata.
Mata sudah berpengalaman melakoni masa sibuk Premier League pada setiap pengujung tahun. Sebaliknya, bagi Schweini, yang merupakan rekan Mata di lini tengah, festive period nanti akan menjadi pengalaman pertama.
Dalam kondisi tersebut, dibutuhkan pemahaman yang sangat dalam di antara pemain.
Penulis: Dedi Rinaldi