Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pengakuan Hendro Siswanto setelah Dikartu Merah Lawan Persipura

By Iwan Setiawan - Senin, 14 Desember 2015 | 17:10 WIB
Laga Arema vs Persipura di Stadion Maguwoharjo, Minggu (13/12/2015), sempat terhenti akibat gangguan suporter. (HERKA YARIS/JUARA.net)

Gelandang energik Arema Cronus, Hendro Siswanto, terlihat murung usai Singo Edan menang 1-0 atas Persipura Jayapura pada laga pertama babak delapan besar Grup E Piala Jenderal Sudirman, Minggu (13/12/2015). Padahal, rekan-rekannya tampak bahagia karena berhasil menaklukkan rival berat itu dalam laga di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Rupanya pemain 25 tahun ini merasa sedih lantaran mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-84, sehingga dia harus meninggalkan lapangan lebih cepat. Ini membuat dia harus absen pada laga berikutnya.

"Pasti sedih gak bisa main dalam pertandingan berikutnya. Saya tidak pernah punya niatan melanggar lawan. Setiap main, saya hanya ingin ambil bola dari kaki lawan," ujar Hendro.


Gelandang energik Arema Cronus, Hendro Siswanto, mendapat kartu merah ketika melawan Persipura Jayapura, Minggu (13/12/2015).(IWAN SETIAWAN/JUARA.net)

Namun, eks pemain Persela Lamongan ini tidak memungkiri kalau dia terpengaruh dengan gaya main keras Persipura. Terutama setelah dilanggar dengan keras oleh Lim Jun Sik pada babak kedua.

Ketika bola fifty-fifty di hadapan Jun Sik pada menit ke-84, Hendro langsung mengambil bola dengan telapak kaki. Apes, kakinya sempat mengenai paha Jun Sik dan diketahui wasit Dodi Setia Purnama.

"Lawan main keras jadi saya ikuti," sesalnya.

Kini Hendro pun harus jadi penonton saat timnya melakoni laga kedua delapan besar PJS lawan Surabaya United pada 19 Desember mendatang. Dia pun mengaku tidak betah lama-lama jadi penonton karena yang dia cari dalam ajang ini adalah menit bermain yang lebih banyak ketimbang ajang Piala Presiden.

Namun saat ini, Hendro memang lebih banyak sebagai pemain pengganti. Sebab, satu slot gelandang sudah diisi oleh pemain U-21 Dio Permana yang selalu jadi starter karena aturan wajib menggunakan dua pemain muda pada PJS.

"Kalau dapat kesempatan lagi, saya ingin main lebih bagus dan tidak ingin dapat kartu merah lagi," harapnya.